Caracas, NU Online
Pemerintah Venezuela berencana akan melakukan kontrol total pada ladang-ladang minyak di sepanjang Orinoco terhitung sejak 1 Mei mendatang. Demikian diungkapkan Menteri Energi dan Perminyakan Venezuela Rafael Ramirez, Rabu (25/4).
Ramirez mengungkapkan, kontrol total ladang-ladang miyak di sepanjang Orinoco akan segera dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Venezuela dan 10 perusahaan asing yang selama ini beroperasi di ladang-ladang minyak di Venezuela timur.<>
Acara penandatangan yang diikuti dengan tindakan nasionalisasi itu akan ditandatangani Presiden Venezuela Hugo Chaves pada 26 Februari lalu.
Sementara, sejumlah kesepakatan yang ditandatangani saat ini menetapkan pemindahan pengoperasian ladang-ladang minyak dari pihak-pihak yang selama ini melakukan kontrol di wilayah Orinoco kepada pemerintah Venezuela melalui PDVSA.
Sebanyak 10 dari 13 perusahaan asing yang beroperasi di Orinoco sepakat untuk menandatangani MoU.
"Kami anggap bahwa proses untuk beremigrasi menuju usaha bersama akan berjalan sebagaimana ditetapkan oleh hukum," terang Ramirez seperti dilansir sumber Prenza Latina.
Menyinggung 3 perusahaan lain yang tidak mengindahkan nota kesepahaman itu, Ramirez mengatakan bahwa pihaknya akan bertindak menurut hukum yang berlaku pada 1 Mei mendatang.
Ramirez mengungkapkan, di antara perusahaan yang tidak menandatangani kesepakatan tersebut adalah Conoco Phillips (AS) dan Eni Dacion (Italia). (dar)
Pemerintah Venezuela berencana akan melakukan kontrol total pada ladang-ladang minyak di sepanjang Orinoco terhitung sejak 1 Mei mendatang. Demikian diungkapkan Menteri Energi dan Perminyakan Venezuela Rafael Ramirez, Rabu (25/4).
Ramirez mengungkapkan, kontrol total ladang-ladang miyak di sepanjang Orinoco akan segera dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Venezuela dan 10 perusahaan asing yang selama ini beroperasi di ladang-ladang minyak di Venezuela timur.<>
Acara penandatangan yang diikuti dengan tindakan nasionalisasi itu akan ditandatangani Presiden Venezuela Hugo Chaves pada 26 Februari lalu.
Sementara, sejumlah kesepakatan yang ditandatangani saat ini menetapkan pemindahan pengoperasian ladang-ladang minyak dari pihak-pihak yang selama ini melakukan kontrol di wilayah Orinoco kepada pemerintah Venezuela melalui PDVSA.
Sebanyak 10 dari 13 perusahaan asing yang beroperasi di Orinoco sepakat untuk menandatangani MoU.
"Kami anggap bahwa proses untuk beremigrasi menuju usaha bersama akan berjalan sebagaimana ditetapkan oleh hukum," terang Ramirez seperti dilansir sumber Prenza Latina.
Menyinggung 3 perusahaan lain yang tidak mengindahkan nota kesepahaman itu, Ramirez mengatakan bahwa pihaknya akan bertindak menurut hukum yang berlaku pada 1 Mei mendatang.
Ramirez mengungkapkan, di antara perusahaan yang tidak menandatangani kesepakatan tersebut adalah Conoco Phillips (AS) dan Eni Dacion (Italia). (dar)
