Warta

Pemda DKI Belajar Efektif dari Majelis Dzikir

Sabtu, 2 April 2011 | 08:06 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto punya analogi sederhana tentang cara efektif melakukan publikasi dan sosialisasi kebijakan pemerintah. Menurutnya, jika masyarakat ingin cepat mengetahui suatu kebijakan hendaknya kebijakan meniru acara majelis dzikir dalam menyosialisasikan kegiatan.

"Kalau seperti Majelis Dzikir bisa masang spanduk besar, ya kita juga harus pasang. Itu kan besar banget," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto di Balai Kota DKI, Jum'at (1/3). Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan seperti itu justru lebih bagus. Sebab, dapat disaksikan oleh masyarakat.
/>
"Kalau mereka bisa, ya kita juga harus pasang," katanya. Selain itu, sosialisasi melalui media massa juga diharapkan. "Minimal di running tex, website," katanya.

Nah, cara publikasi model majelis dzikir ini akan diterapkan untuk menyosialisasikan kebijakan penutupan jalan Dr Satrio atau yang biasa dikenal Cassablanca akibat pembangunan jalan layang non tol (JLNT) yang rencananya dimulai bulan ini.

Prijanto meminta masyarakat terutama pengguna jalan agar bersabar. Karena, pembangunan ini merupakan langkah untuk mengurai kemacetan yang semakin parah di Jakarta.

"Dalam konteks ini saya mengharapkan masyarakat bisa memahami, sabar terhadap kemacetan dalam proses pembangunan. Sebab pembangunan ini dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan," katanya. (ful)


Terkait