Petualangan kawanan perampok bersamurai yang telah mengacak-acak Wilayah Hukum Blitar berakhir sudah. Anggota Buru Sergap (Buser) Polwil Kediri, kini telah berhasil mengamankan empat orang pelaku.
Kapolwil Kediri Kombes Pol Drs Heru Purwanto ketika ditemui usai menjalankan Ibadah Sholat Jumat, (5/6) siang. "Alhamdulillah ya, kita telah berhasil menangkap pelaku yang selama ini mengacak-acak tempat kami," kata Kombes Pol Drs Heru Purwanto.<>
Keempatnya, menurut anggota reskrim dibekuk di wilayah Pasuruan."Kini, anggota dalam perjalanan dan baru sampai di wilayah Blitar," papar Kapolwil Kediri Heru Purwanto, yang terlihat sangat senang, nampak dari raut muka pria yang tengah mengenakan baju koko warna putih ini.
"Saya sering tidak bisa tidur apabila ingat kejadian terus-menerus. Ketika bangun tidurnya pun teringat tulisan di koran, bahwa kyai tewas diatasnya ditindih bantal. Sekarang ini, saya agak lega karena anggota telah menangkapnya.Doakan saja agar semua dapat ditangkap," imbuh Heru Purwanto.
Heru Purwanto sempat mengumpulkan para Kapolsek se-Jajaran Polwil Kediri dan mengancam akan mencopotnya, apabila tidak mampu bekerja dengan maksimal.
"Saya sebelumnya juga sempat mengamcam para Kapolsek, bahwa mereka akan saya copot jika tidak bisa bekerja dengan baik,"tandas Heru.
Mereka (keempatnya, red), beber Heru adalah satu kelompok dan melakukan aksi berulang kali di wilayahnya termasuk di Blitar dan Nganjuk namun beberapa kali berhasil lolos.
Banser Tuban Siap Bantu
Terbunuhnya kiai NU di Blitar ini bukan hanya menjadi perhatian warga NU Blitar. Banser NU Tuban juga menyatakan siap berkoordinasi dengan Banser Blitar untuk ikut melacak pembunuh pemuka NU Blitar tersebut.
Komadan Banser Kabupaten Tuban, H Muhtar mengaku telah mempersiapkan pasukan-nya untuk membantu Banser Kabupaten Blitar jika memang dibutuhkan. "Kami tidak latah. Sebab, memang sudah kewajiban kami mengamankan ulama," katanya.
Pihaknya juga mengingatkan, beberapa waktu lalu Habib Alwi Baagil, ulama besar Tuban juga tewas dibunuh dan kasusnya kemarin baru diputus oleh PN.
Sehingga, kasus seperti itu jangan sampai terulang kembali dan kyai maupun ulama harus tetap dilindungi sebagai pemimpin ummat. "Tugas banser salah satunya memang itu. Jadi kami siap membantu teman-teman di Blitar," terang Muhtar dengan wajar sedikit marah di Kantor PC NU Tuban, jalan P Diponegoro, Kota Tuban.
Diterangkan, setelah terdengar banser di Blitar mulai siagakan, sebanyak kurang lebih 500 Banser di Tuban juga sudah siap diterjunkan. "Bahkan, 100 Banser Khusus (semacam intelejen) yang dipunyai Tuban juga sudah dimatangkan persiapannya," tambahnya.
Di Kabupaten Tuban, jumlah banser total mencapai sekitar 600 personil. Dengan 100 diantaranya mempunyai keahlian khusus. "Kami masih berkoordinasi dengan sahabat-sahabat yang ada di Blitar," sambungnya.
Ditanya mengenai adanya himbauan pihak kepolisian (Polda Jatim) yang melarang anggata banser melakukan sweeping, Muhtar juga meminta pengusutan semua pelaku pembunuhan sang kyai dalam jangka 1 X 24 jam sudah terungkap. "Kalau tidak bisa menangkap semuanya, jangan asal melarang," tambahnya. (beritajatim.com/mad)