Jakarta, NU Online
Acara pembukaan ICIS oleh Presiden Megawati di jaga super ketat. Pemeriksaan peserta yang akan memasuki JHCC, tempat berlangsungnya pembukaan , dilakukan dalam tiga lapis. Lapis pertama sampai lapis ketiga oleh Pasukan Pengawal Presiden serta dari Kepolisian. Di luar arena penjagaan juga dilakukan oleh Banser NU serta Pagar Nusa yang berpakaian sipil. Ketatnya penjagaan ini karena pihak panitia dalam hal ini PBNU dan Deplu, tidak ingin kecolongan. Sebab peserta yang hadir mewakili belahan dunia, yang akan berpengaruh pada citra Indonesia.
Arena JHCC juga dipadati oleh peserta yang melakukan registrasi ulang,mereka harus menunggu selama 20 menit untuk mendapatkan ID Card serta materi seminar. Foto peserta dilakukan ditempat pendaftaran, sehingga background foto semuanya sama, cara ini akan mampu mengeliminasi peserta yang tidak diundang. Kemeriahan acara ini, sangat berkesan bagi peserta, salah satunya Drs Malik Madani MA, Dosen IAIN Sunan Kalijaga, beliau sangat kagum dengan gebrakan yang dilakukan oleh PBNU, momentum ini akan menunjukkan bahwa NU telah go internasional. NU harus terlibat aktif dalam penyelesain problem internasional seperti masalah kemiskinan, serta terorisme.
<>Peserta yang juga sangat antusias, adalah KH Mukhit Muzadi, meskipun usianya sudah lanjut dan sakit-sakitan, namun beliau tetap bersemangat menghadiri acara ini. Dengan menggunakan kursi roda, beliau mengomentari pentingnya pengembangan peran NU pada dunia internasional, menurutnya NU telah membuktikan diri sebagai kekuatan Islam tradisional yang harus diperhitungkan.Acara ini sekaligus menunjukkan bahwa kaum sarungan ini telah memiliki kiprah nyata di dalam upaya penciptaan perdamaian dunia, serta pencipataan sistem dunia yang berkeadilan, ujarnya pada NU online (AA/CIH)