Majalengka, NU Online
Tahun Ajaran Baru Tahun 2011/2012 telah berjalan sesuai jadwal kalender pendidikan, seiwa-siswi baru mulai menjalankan aktivitanya menimba ilmu di sekolah favoritnya masing-masing.
Tidak mau kehilangan momen PCNU Majalengka melalui sekretaris PCNU Majalengka Drs Dedi Mulyadi, MM. menyampaikan himbauannya kepada sekolah-sekolah khusunya yang ada dibawah naungan Kemenag minimal mulai dari tingkat MI/SD sampai tingkat MA/SMU yang ada di Majalengka, agar menerapkan mata pelajaran Mulok ke-NU-an (keaswajaan), dengan tujuan agar terbentuk pendidikan berbasis karakter ala Nahdlatul
Ulama.<>
Dengan diterapkannya Mulok ke-NU-an (keaswajaan) kedalam kurikulum pendidikan, maka peserta didik akan mendapatkan pendidikan yang berbasis karakter, dengan demikian berarti kita telah mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan melalui Kementrian Pendidikan Nasional, ungkapnya.
Himbauan tersebut mendapat sambutan baik di kalangan sekolah, salah satunya adalah dari Yayasan Manbaul Huda Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. Ketua Yayasan Manbaul Huda KM Umar, SAg MAg. didampingi Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Manbaul Huda Cisambeng Drs Toto Winata, MBA MM memaparkan bahwa madrasah Aliyah Manbaul Huda Cisambeng sudah menerapkan Mulok ke-NU-an (keaswajaan) terhitung mulai Tahun Ajaran 2007/2008.
“Karena kami sangat konsen terhadap pendidikan yang berbasis karakter yang akan menciptakan regenerasi NU, bahkan setiap tahun kami selenggarakan Harlah NU dengan melibatkan siswa-siswi Madrasah Aliyah Manbaul Huda Cisambeng, karena kami merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU),” tandasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Manbaul Huda Cisambeng Drs. Toto Winata, MBA, MM. menuturkan "Saya sangat bersyukur bisa menerapkan Mulok ke-NU-an (keaswajaan), sehingga mendapat respon positif dari lingkungan sekitar karena disini adalah basis warga Nahdliyyin sampai-sampai kami kekurangan kelas karena peserta didik terus bertambah.
“Untuk mengatasi ini proses belajar mengajar untuk kelas XII dilaksanakan didalam musholla, mudah-mudahan ini mendapat perhatian dari yang berkepentingan agar ada solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya.
Hal ini dibenarkan oleh guru Mulok ke-NU-an (keaswajaan) Edi Wasdi, memang benar saya mendapat tugas menjadi guru mata pelajaran Mulok Ke-NU-an (Ke-Aswajaan) setelah mendapat mandat dari PCNU Kabupaten Majalengka.
“Mudah-mudahan ke depan sekolah-sekolah yang lain yang belum menerapkan bisa mengikuti menerapkan Mulok ke-NU-an (keaswajaan), sehingga NU di Majalengka akan benar-benar kuat karena dibentuk dari generasi yang kuat, Amin,” paparnya.
Redaktur:Mukafi Niam