Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang Jawa Timur mengimbau warga NU tidak bergerak sendiri-sendiri dalam merespon agresi militer yang terus gencar dilakukan Israel atas Palestina. Warga diimbau tetap menunggu instruksi Pengurus Besar dan Pengurus Wilayah NU.
Selain itu PCNU Jombang menyerukan agar di tiap-tiap Majelis Wakil Cabang (MWC) NU diadakan doa qunut nazilah dan istighosah. Surat imbauan dan seruan itu sudah beredar sejak 6 Januari kemarin.<> Demikian dilaporkan kontributor NU Online Yusuf Suharto.
Direncanakan dalam waktu dekat, dengan mengundang pengurus Lembaga, Lajnah, Banom dan MWC, PCNU Jombang juga merencanakan mengadakan istighasah bersama di kantor PCNU Jombang.
“Langkah-langkah kita supaya terorganisir dengan rapi. Kita menunggu himbauan dari PBNU maupun PWNU, agar tidak berjalan sendiri-sendiri,” kata KH Israfil Amar, Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang.
Ditambahkannya, semangat membela saudara sesama muslim yang sedang didzalimi, hendaknya jangan dengan sikap emosional. “Untuk ini kita harus arif, kepala dingin, dan jangan emosional,” katanya
Dihubungi terpisah, Muhammad Hasyim, Ketua Lakpesdam NU Jombang menyatakan, hal yang harus menjadi titik tolak bukan perlu atau tidaknya perang melawan Israel, tetapi yang harus dijuangkan adalah peran apa yang bisa dimainkan pemerintah Indonesia.
Peran yang mau dimainkan Indonesia hendaklah bersifat strategis, sehingga mempunyai dampak yang lebih besar dari sekedar seruan memanggul senjata membela secara fisik.
“Kita harus mengupayakan langkah, yang punya dampak yang lebih besar dan efektif,” kata Hasyim.
Dikatakannya, Indonesia bisa mengorganisir peran penting negara-negara yang tergabung di bawah PBB untuk menggugat hak veto Amerika, karena dirasa peran akan lebih berdampak besar jika dan dengan melalui jalur-jalur struktur PBB.
Ditambahkannya, posisi strategis Indonesia sebagai negara Islam terbesar dunia dan strategi politik non blok, dan menganut politik bebas aktif diharapkan mampu berperan, mengorganisir negara-negara Arab Timur Tengah dengan mendesak lewat OKI atau Liga Arab. (nam)