Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember KH Abdullah Syamsul Arifin menyatakan, Khittah tak berarti NU netral dari politik. Hal ini disampaikannya menyusul kritikan beberapa pihak kepada PCNU Jember terkait rencana menyatukan suara politik NU dalam pilkada setempat.
”Pengertian khittah itu dinamis dan kontekstual. Dalam situasi seperti sekarang, kami beranggapan yang paling tepat adalah tidak netral,” tukas Gus A’ab, sapaan akrabnya, di kantor PCNU Jember, Selasa (12/1). <>
Dijelaskannya, saat ini ada beberapa PCNU yang daerahnya segera menggelar Pilkada, sudah mengusung calon. Dia menyebutkan, PCNU Banyuwangi sudah mengusung Abdullah Azwar Anas, Gresik mengajukan Khusnul Khuluq, dan Kediri mengusung Sulaiman Lubis.
”Jember malah termasuk lambat mengusung calon,” terangnya menanggapi kritik salah seorang tokoh NU di Jember.
Ia menyadari pasti ada pihak-pihak yang merasa dirugikan akiabt keputusan NU Jember itu, terutama mereka yang mendukung calon lain. Karenanya, lanjut Gus A’ab, pasti Khittah yang akan dijadikan senjata. (ary)