Warta

PCINU Mesir Luncurkan Radio “NUR Mesir”

Sabtu, 20 September 2008 | 05:45 WIB

Kairo, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir melucurkan stasuin radio streaming dengan nama NUR Mesir atau Nahdlatul Ulama Radio Mesir. Peluncuran diadakan di kantor PCINU Mesir, Kairo, Jum’at (19/9) sore kemarin waktu setempat.

NUR Mesir akan menjadi media untuk memperkenalkan dan mengembangkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah sebagaimana diamalkan oleh NU. Radio dakwah ini akan menyebarluaskan ajaran Islam yang toleran, moderat, dan cita-cita Islam sebagai rahmatan lil’alamin, yang memberikan rahmat bagi semesta alam.<>

Menurut Aang Asy’ari, Direktur Radio NUR Mesir, ide pendirian radio dakwah ini, bermula dari obrolan kecil antara Rais Syuriah KH Fadlolan Musyaffa, Ketua Tanfidziah KH Muhlashon Jalaluddin, dan Aang sendiri yang juga Katib Syuriah PCINU Mesir.

“Radio ini dianggap penting dalam memunculkan cita-cita untuk mengenalkan secara lebih luas lagi khazanah intelektual yang dimiliki PCINU Mesir pada khususnya, dan kalangan Mahasiswa Mesir Masisir pada umumnya,” katanya.

Dikatakannya, PCINU Mesir merasa prihatin dengan semakin menguatnya sikap keberagamaan yang intoleran, termasuk makin maraknya budaya bid’ah membid’ahkan atau menyalahkan tradisi-tradisi keagamaan kelompok lain yang disebarluaskan melalui buku-buku maupun radio-radio.

Menurut Aang, pada acara ramah-tamah di lingkungan PCINU Mesir beberapa waktu lalu terungkap adanya usaha dari sebagian pihak untuk melakukan stigmasisasi negatif terhadap gerakan dakwah PCINU Mesir.

“PCINU Mesir dicitrakan dan diposisikan sebagai gerakan liberal dan akan meliberalkan warganya. Liberal yang dimaksud adalah liberal yang semakna dengan “bosen shalih” alias tidak percaya kepada Al-Qur’an dan hadis Nabi SAW,” katanya.

Anggapan negatif itu sangat merugikan perjuangan dakwah PCINU terutama pada tingkat massa mengambang.

"Maka direalisasikanlah NUR Mesir yang akan menjadi sarana dakwah NU dan sarana mengenalkan identitas dan garis perjuangan NU Mesir," katanya. (nam)


Terkait