Serang, NU Online
Sukriyah berusia sekitar 37 tahun seorang ibu rumah tangga, suaminya Keriji pekerja sebagai tukang ojeg di sekitar lingkungannya. Dari dokter Sukriyah divonis menderita penyakit kanker payudara sejak dua tahun yang lalu.
Ironisnya hingga saat ini pemerintah Kota Serang terkesan diam saja, seakan tidak peduli dengan warganya yang mabazir sekarat ini. Bukan hanya itu, seiring dengan waktu berjalan hingga saat ini, ibu 4 orang anak ini masih membutuhkan biaya hidup, belum lagi ke empat anaknya yang ditinggalkan selama kemotherapi di RS Jakarta.
<>
Meski untuk biaya kemotherapi sudah ada jaminan kesehatan melaluli JamKesDa dan Dompet Dhu’afa masih belu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sukriyah yang tinggal di lingkungan Ulanica Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang ini masih mengharapkan belas kasihan para dermawan.
Nah, untuk membantu meringankan beban dari keluarga Sukriyah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PC. PMII) Kota Serang dan LPSDM HAM Provinsi Banten membentuk “Posko Kemanusian Peduli Sukriyah (PKPS)” serta melakukan aksi penggalangan dana pada, Kamis (16/6) hingga Ahad (18/6) medatang di sepanjang Jalan Raya Ahmad Yani Serang Banten.
Koordinator lapangan Sonhaji mengatakan, aksi ini dilakukan karena rasa kepedulian kemanusian terhadap Sukriyah. Beliau juga merupakan warga Negara Indonesia yang perlu kesejateraan. “Kami sengaja menggalang dana untuk Sukriyah, agar meringankan beban hidupnya,” terang Sonhaji, Kamis (16/6) di lokasi aksi.
PC PMII Kota Serang, berharap agar pemkot ikut membantu dan memperhatikan rakyat kecil terutama Sukriyah yang hingga saat ini masih berbaring dengan penuh harapan.
Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Candra Zaini