Jakarta, NU Online
Keprihatinan PBNU terhadap masalah busung lapar dan gizi buruk yang saat ini mulai menyebar di seluruh Indonesia akan diwujudkan dalam membuat gerakan anti busung lapar.
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa gerakan ini akan melibatkan PBNU, Muslimat, dan LKKNU. Gerakan ini akan melibatkan warga NU sampai dengan tingkat ranting sehingga langsung menjangkau masyarakat sekitarnya.
<>“Hendaknya mereka mengamati daerahnya masing-masing, terutama pada rumah-rumah penduduk yang diduga mereka ada problem kesehatan sehingga informasi akan lebih dini, baik sosialisasi ke warga NU atau ke pemerintah,” tandasnya.
Hasyim mengungkapkan bahwa sekalipun ranting muslimat NU tak punya uang, tapi mereka kan bisa mengkomunikasikan dengan warga se-desa yang mampu menolong atau dengan pemerintah setempat,” tambahnya.
Gerakan ini selanjutnya bukan hanya mengatasi masalah busung kelaparan dan gizi buruk, tapi juga penyakit lainnya, bahaya narkoba dan juga kriminalitas. “Ini harus bisa diamati. Dan itu akan sulit dilakukan pemerintah, disamping sistem ekonomi yang sekarang terjadi pemisahan daerah dan pusat, masing-masing daerah rebutan Pilkada. Nah NU dan Mulimat disini harus ikut mengambil tanggung jawab,” imbuhnya.
Sumbang Bubur Bayi
Sebagai langkah awal bantuan terhadap kasus busung lapar yang menimpa warga NTB, PBNU akan mengirimkan 1 ton bubur bayi. “Kita bekerjasama dengan PWNU NTB dan PCNU Mataram karena mereka yang tahu lokasinya dan siapa yang layak menerima bantuan tersebut,” tandasnya
Selain bubur bayi, PBNU akan mengusahakan biskuit dengan standard WHO sebanyak 1 truk. “Ini merupakan langkah kongkrit PBNU, bukan hanya wacana saja,” tandasnya.(mkf)