Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta agar pemerintah lebih memperhatikan ormas Islam sebagai lembaga yang selama ini telah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini disampaikannya dalam acara pertemuan tokoh ormas Islam dan lembaga dakwah di yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, Rabu (30/12) di Jakarta.<>
“Saat ini, dana malah diberikan kepada partai politik, karena mereka yang membuat aturan sementara kita tidak mendapat apa-apa, padahal kita yang membina masyarakat dibawah,” katanya.
Dukungan kepada ormas Islam moderat ini semakin penting mengingat saat ini gerakan yang disponsori dari luar negeri dengan agenda tersendiri semakin marak di Indonesia. “Gerakan sempalan ini dibiayai secara penuh, tersistem dan termanage dengan baik,” tegasnya.
Krisis Identitas
Hasyim juga mengungkapkan, umat Islam di Indonesia mengalami krisis identitas karena tidak memiliki nilai-nilai yang kokoh sehingga ketika ada nilai baru yang masuk dari luar, yang saat ini sangat mudah akibat globalisasi, banyak orang mengalami krisis identitas.
“Sikap rendah diri ini telah menghancurkan nilai-nilai yang ada, pada tataran ekonomi, politik, budaya dan lainnya,” tandasnya.
Banyak anak Indonesia, yang belajar di Barat atau di Timur Tengah, telah kehilangan identitasnya dan perilakunya lebih dari orang Barat atau Arab sendiri.
Dikatakannya, zaman dahulu, ketika orang belajar ke Arab, mereka pulang menjadi ulama besar. Situasinya berbeda dengan saat ini, para lulusan Timur Tengah setelah pulang bukannya menjadi ulama, tetapi malah mendirikan bisnis travel umrah dan haji.
“Ini yang berubah Mekah dan Madinahnya atau orang-orangnya saat ini, kita harus melakukan evaluasi,” imbuhnya. (mkf)