Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan bela sungkawa atas tregedi "Kereta Madrid" yang merenggut banyak korban tidak berdosa. "Kami dari PBNU menyatakan bela sungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Spanyol atas tragedi Madrid. PBNU juga mengutuk tindakan anarkis yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut. Apapun alasannya, tidak ada pembenaran dari segi agama dan kemanusiaan. Tindakan itu terkutuk dan tidak manusiawi,"demikian dikatakan Pengurus PBNU HM Ronin Hidayat kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/3).
Menurutnya, tindakan kekerasan tersebut merupakan teror mengerikan bagi kehidupan umat manusia di muka bumi. "Tidak pandang di tempat mana pun, cara mereka sungguh keji dan mengerikan. Terjadi di manapun, itu pasti menakutkan. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada semua umat manusia untuk tidak mengambil tindakan sepihak disertai kekerasan. Tidak dibenarkan melakukan aksi kekerasan atas nama apapun di muka bumi. Sebagai umat manusia, kita mengedepankan harmonisme dan toleransi,"lanjutnya.
<>Di tempat terpisah, dari kantor sekretariat The International Conference of Islamic Scholars (ICIS) juga mengeluarkan sikap mengutuk tindakan terorisme di Madrid beberapa hari lalu. Sekretaris Panitia ICIS, M Iqbal Sullam, MA menyatakan, dari kantor sekretariat bersama ICIS pihaknya akan mengirim surat bela sungkawa ke Kedutaan Spanyol di Jakarta."Kami juga menghimbau kepada masyarakat dunia internasional untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan banyak pihak. Marilah kita menjaga kekenteraman dan kerukukan antara manusia,"katanya kepada NU Online.
Sementara itu, para pemimpin dunia sebelumnya menyerukan sikap bersama dalam perang melawan terorisme setelah sekitar 200 orang tewas dan lebih dari 1.000 lain cedera dalam serangan-serangan bom di sistem perkeretaapian Madrid. Kejadian tersebut merupakan teror terburuk di Eropa pada awal tahun 2004 ini.
Masih sekitar tragedi Madrid, Presiden AS George W. Bush bahkan secara khusus mengontak Perdana Menteri Spanyol Jose Maria Aznar untuk mengungkapkan bela-sungkawanya dan mengatakan bahwa ia mendukung pemerintah Madrid. "Saya sangat menghargai upaya pemerintah Spanyol memerangi teror, sikap tegas mereka melawan organisasi teroris seperti ETA. AS mendukung mereka," kata Bush kepada wartawan.
Di markas besar PBB di New York, Sekretaris Jendral Kofi Annan mengatakan, ia berharap orang-orang yang mendalangi serangan bom di Madrid itu akan segera ditangkap dan diadili. "Pembunuhan orang tak berdosa tidak dapat dibenarkan, apa pun sebabnya," kata Annan kepada wartawan. "Saya berharap pelakunya segera dibawa ke pengadilan." Dewan Keamanan PBB sedang bersiap-siap meloloskan sebuah resolusi yang mengutuk serangan itu dan insiden-insiden teror lain akhir-akhir ini di tempat lain.
Di Brussel, para pemimpin eksekutif Uni Eropa (EU) melakukan pengheningan cipta untuk mengenang korban dalam serangan di Madrid itu. Bendera-bendera Spanyol dan EU berkibar setengah tiang, dan Parlemen Eropa melakukan pengheningan cipta. Parlemen Eropa juga mengusulkan perubahan rencana "hari Eropa untuk mengenang korban terorisme" dari 11 September (mengacu pada serangan-serangan teror di AS pada 2001) menjadi 11 Maret.
Sebuah konferensi mengenai terorisme di Wina yang diadakan oleh PBB dan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) juga dibuka dengan pengheningan cipta. Sebagian besar pemimpin Eropa mengutuk serangan-serangan bom itu, yang terjadi tiga hari sebelum pemilihan umum di Spanyol.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pesannya kepada Raja Spanyol Juan Carlos, mengatakan, "Tindakan barbar yang tidak berperikemanusiaan ini sekali lagi menunjukkan bahwa masyarakat internasional harus mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk melawan terorisme internasional." Iran, Pakistan, Suriah dan Maroko juga mengutuk keras pemboman itu dan mengirim bela-sungkawa mereka kepada pemerintah Spanyol. Dari Vatikan, Paus Yohanes Paulus II mengirim pesan bela-sungkawa kepada gereja Katholik di Spanyol yang menyebut pemboman itu sebagai "serangan menjijikkan" dan sebuah "kejahatan terhadap Tuhan".
Sejaui ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab. Beberapa dari mereka menuduh kelompok separatis bersenjata Basque ETA, yang termasuk dalam daftar organisasi teror AS, bertanggung jawab atas serangan itu. Lainnya menuduh jaringan al-Qaidah. Namun PBNU mengimbau agar tidak mengarahkan tudingan ke pihak manapun sebelum bukti ditemukan. (bbc/ma)