Warta

PBNU Gelar Workshop Deradikaisasi Agama di Bogor

Jumat, 18 November 2011 | 09:38 WIB

Bogor, NU Online
Isu radikalisasi beralasan agama yang selama ini ada, menjadikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar workshop "Deradikalisasi Agama Berbasis Kiai dan Pesantren." Acara yang digelar di hotel Pondok Orri Citeureup-Bogor berlangsung dari tanggal 17-19 Nopember 2012 ini merupakan kerjasama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

<>Bertindak sebagai narasumber dalam Workshop kali ini adalah  Nurrohman (Iirjen BNPT).  Dalam ceramahnya, Nurrohman menyatakan, sangat tepat kegiatan Workshop Deradikalisasi agama ini dilakukan dengan NU karena NU jelas komitmennya terhadap NKRI dan menerima Pancasila sebagai Asaz dalam kehidupan beragama.

Rahman melanjutkan, BNPT sendiri sudah bekerja sama dengan banyak kalangan, utamanya PBNU, dan mengenai hal itu BNPT sudah memetakan .sebab-sebab embrio radikalisme yang sudah mewabah sampai ke pelosok-pelosok desa.

Dalam sesi selanjutnya, Prof Irfan Idris (Dirjen Deradikaisasi BNPT), mengatakan gerakan radikalisasi yang mengatasnamakan agama harus dilakukan re-edukasi tentang pengertian yang benar tentang Islam rahmatan lil’alamin. Gerakan radikalisasi bukan hanya jeringan yang terbentuk secara nasional tapi juga merupakan jaringan internasional. Oleh karena itu BNPT juga bekerjasama dengan Interpol.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor yang turut hadir sebagai peserta menyatakan, PCNU Kabupaten Bogor mengutuk segala bentuk radikalisme dan yang mengatasnamakan agama.

"Namun radikalisme juga harus dibendung bukan hanya oleh warga Nu, melainkan juga harus diimbangai oleh seluruh elemen agama-agama yang ada di Indonesia, bukan hanya Islam, tapi agama agama lain juga harus melakukan hal yang serupa,” tutur ketua PCNU Bogor Romdoni.

Sementara itu, sekretaris PCNU Kabupaten Bogor Aksan Ustadzi menambahkan, “Harus ada deteksi dini dari pemerintah atas gerakan-gerakan bawah tanah yang dilakukan oleh beberapa organisasi harus segera dinetralisir. Jangan sampai gerakan ini berkembang dan meluas,” imbuhnya Aksan.

 

 

Redaktur     : Mukafi Niam / Syaifullah Amin


Terkait