Jakarta, NU Online
Para kyai muda alumni pelatihan Education Management Training Program yang diberangkatkan oleh PBNU bekerjasama dengan British Council Indonesia ke Leeds University Inggris mulai mensosialisasikan ilmu manajemen pendidikan. Sasaran yang tuju adalah pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal..
Sudah terdapat tiga pesantren yang digunakan untuk melakukan sosialisasi tersebut yang meliputi Pondok Pesantren Nahdlatul Muta’allimin Kedung Gudel Kec. Widodaren Kab. Ngawi yang diikuti oleh 51 peserta (24/05), PP Anwarul Hidayah, Kompleks Ciputri Menes Pangeglang yang diikuti oleh 110 peserta (24/05), dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Jl. Sencaki No. 69, Surabaya yang diikuti oleh 80 peserta (31/05).
<>Materi-materi yang disampaikan sesuai dengan yang didapatkan selama di Inggris yang meliputi Manajemen Pendidikan, Kepemimpinan, Total Quality Management, Keuangan Sekolah, Keragaman budaya dan materi-materi lainnya yang dirasa sesuai dengan kebutuhan lokal pesantren.
Selain para alumni dari Leeds University, seminar juga menghadirkan narasumber lokal yang dirasa mampu dan memiliki pengalaman. Misalnya Kepala Sekolah Insan Cendikia dari Serpong Tangeran yang diminta untuk memberikan pengalamannya dalam upaya mencarian dana bagi sekolah.
Para peserta tampak antusias sekali mengikuti berbagai acara tersebut. Di Pandeglang, para peserta yang sebagian merupakan ustadz di berbagai pesantren dan guru aktif mendengarkan dan berrtanya seputar masalah pendidikan yang saat ini mereka alami dan mengikuti acara sampai akhir.
Upaya sosialisasi ini akan terus berlangsung di berbagai daerah, mulai dari NTB, Madura, sampai dengan Lampung antara bulan Mei – Juli. Diharapkan ilmu yang mereka dapatkan selama di Inggris dapat dibagikan dan dikembangkan di lingkungan pendidikan sekitar mereka.
Kerjasama PBNU dengan British Council untuk mengirimkan para kyai muda NU yang kelak diharapkan memimpin pesantren tersebut bertujuan untuk meningkatkan manajemen pesantren. Direncanakan program ini berlangsung selama beberapa tahun dengan melibatkan 50 peserta. Sosialisasi ke berbagai daerah tersebut sebagai upaya untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh bagi institusi pesantren dan pendidikan di lingkungan NU agar kualitasnya bisa meningkat.(mkf)