Jakarta, NU.Online
Hasil pertemuan para kyai dalam penentuan calon gubernur merekomendasikan bahwa untuk bisa menang dalam pemilihan gubernur, PKB harus berkoalisi dengan partai lain dan tidak menjadi masalah jika harus berkoalisi dengan partai Golkar.
Namun demikian, sampai saat ini nama-nama yang direkomendasikan oleh para kyai belum diumumkan. KH Anwar Iskandar yang mengikuti pertemuan tersebut mengatakan bahwa nama-nama tersebut akan diumumkan secara formal.
Pertemuan di rumah KH Muchith Muzadi, salah satu deklarator PKB yang juga merupakan kakak kandung Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi diikuti oleh beberapa kyai senior dari Jawa Timur seperti KH Idris Marzuki dari pesantren Lirboyo Kediri, KH Mas Subadar dari Pasuruan, KH Miftachul Achyar dari Surabaya, KH Chotib Umar dari Jember, dan KH Anwar Iskandar yang merupakan ketua dewan syuro DPW PKB Jatim
Sementara itu, adik kandung Gus Dur, H Salahuddin Wahid yang biasa dipanggil Gus Solah menyatakan mengundurkan diri dari Cagub Jatim. Surat yang ditujukan pada satu media di Jawa Timur itu menyatakan bahwa alasan pengunduran dirinya adalah jika ia mencalonkan diri dapat menimbulkan perpecahan dalam tubuh PKB.
"Hingga saat ini masih terdapat beberapa nama kandidat gubernur dari PKB yang belum menampakkan kecenderungan untuk bersatu," kata Gus Solah dalam suratnya. Gus Solah juga menghimbau calon-calon lain dari PKB untuk mengikuti langkahnya, sehingga tinggal satu nama saja yang diajukan untuk bertarung dengan calon dari partai lain.
Ketua partai Golkar juga menyatakan siap bergandengan dengan PKB dalam penentuan calon Gubernur. "Golkar sudah membicarakan koalisi dengan PKB. Otomatis Golkar menerima sebagai cawagubnya," jelas Ridwan usai mendaftar ke Panitia Pemilihan Gubernur (Panlih) di DPRD Jatim.
Ridwan mengaku sudah menyampaikan hal itu kepada Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Abdurrahman Wahid. Bahkan malam sebelum mendaftar, Ridwan sempat ngobrol lama dengan Saifullah Yusuf (Sekjen DPP PKB), salah satu cagub dari PKB.
Ridwan melihat koalisi Golkar-PKB masih berpeluang menang melawan koalisi FPDIP-Fraksi Gabungan (F-Gab) yang mengusung Imam Utomo-Soenarjo. Ia meyakini 33 suara PKB dan 11 suara Golkar akan bisa solid. Jika itu jadi kenyataan berarti sudah 44 suara digenggam. Untuk menang, butuh tambahan 7 suara dari fraksi lain.
Namun yang masih menjadi permasalahan adalah belum pastinya calon PKB yang akan dipasangkan dengan calon dari Partai Golkar. PKB saat ini masih memiliki beberapa calon. Paling tidak sudah terdapat empat nama calon dari PKB yang meliputi Saifullah Yusuf, Ali Maschan Moesa, Abdul kahfi dan Haris Sudarno
Koalisi PKB dan Golkar merupakan simbiosis mutualisme "FKB punya kelebihan di bidang soliditas. Mereka memiliki keterikatan yang kuat terhadap perintah kiai. Golkar sejak dulu punya mekanisme tersendiri untuk menyatukan visi seluruh anggota fraksi. Jika digabung, sudah ada 44 suara sebagai modal besar untuk meloloskan calon kami," kata Edy. (jp/sy/mkf)