Warta

NU Referensi Penyelesain Masalah Bangsa

Rabu, 20 Oktober 2010 | 09:30 WIB

Batam, NU Online
Ditengah kesibukannya yang luar biasa padatnya, KH Said Aqil Sirajd menyempatkan diri untuk menghadiri halal bihalal dan halaqah nasional di Batam yang diadakan PW GP Ansor NU Kepri, PMII, dan IPNU, Senin (18/10).

Tema sangat menarik yakni “Menjadikan NU Insipirasi Penyelesaian Masalah dalam Konteks Kebangsaan dan Kebhinekaan” tidak membuat narasumber vakum dalam memberikan orasi ilmiahnya. Susunan penyampaikan kalimat yang apik, runtut, jelas, lugas diserta humor yang segar membuat peserta tidak bosan.<>

Pesan yang sangat simple yang disampaikan oleh Kiai Said yang dapat diaplikasikan adalah NU sangat menyadari dan memahami serta mengaplikasikan pluralisme masyarakat dan bangsa Indonesia. Para pemimpin harus berhati-hati dalam menyelesaikan persoalan bangsa karena Indonesia didirikan bukan untuk agama namun untuk damai, bukan darrul Islam namun darussalam.

Para pendiri NU yang dimotori oleh Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari telah meletakkan nilai-nilai kebangsaan yang mencontoh Nabi Muhammad SAW mendirikan negeri Madinah. Dimana Piagam Madinah tidak ada kalimat yang mengatasnamakan Islam, disana hanya membicarakan tentang hak dan kewajiban sebagai masyarakat Madinah.

Sementara Ketua Badan Pengusaha Batam Bapak Ir Mustofa Widjaya yang mendampingi Kiai Said mengamini apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU ini dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

Ketua Ansor NU Propinsi Kepri Baru Rohim dalam prolognya menyampaikan bahwa pergeseran sosial dan budaya serta ekonomi juga politik nasional dan internasional membuat cara pandang dan sikap masyarakat menjadi pragmatis, individualis, hedonis serta egois.

“Banyak masyarakat tidak lagi memikirkan apakah sikap dan kalimat yang disampaikan menyinggung suku,bangsa,agama orang lain atau tidak, yang penting mereka mengekpresikan diri, akibatnya, menganggap orang lain salah, bid’ah, syirik, khurafat dan lainnya, konyolnya menganggap dirinya yang paling benar,” katanya.

Jika kaum nahdliyin tidak dibentengi oleh nilai-nilai ahlusunnah wal jamaah maka persatuan dan kesatuan Indonesia akan terancam pecah, Ia berharap para ulama tetap bisa istiqomah untuk dapat mensosialisasikan serta amar ma’ruf nahi mungkar agar umat terhindar dari perpecahan.

Acara ini mendapat sambutan antusias dari warga NU Batam. Undangan yang sebenarnya terbatas ternyata membludak yang hadir. (mad)


Terkait