Kondisi lingkungan hidup kian memprihatinkan. Kerusakan lingkungan yang semakin menjadi-jadi mengundang perhatian negara-negara Islam. Pekan lalu, sejumlah organisasi Islam termasuk Nahdlatul Ulama berkumpul di Istanbul, Turki, guna memperkuat komitmen untuk memelihara lingkungan.
Sekjen PBNU, Endang Turmudi, mengungkapkan, Gerakan Nasional Kehutanan dan Lingkungan (GNKL) Nahdlatul Ulama (NU) turut berkomitmen untuk mengampanyekan pentingnya memelihara lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim (climate change).<>
"Pekan lalu, GNKL PB NU bersama negara-negara Islam se-dunia berkumpul di Istanbul, Turki, untuk memperkuat komitmen dalam membantu penyadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan," ujar Endang di Jakarta, (13/7).
Menurut Endang, kampanye penyadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan serta aksi nyata sudah dilakukan GNKL NU sejak empat tahun lalu. Melihat eksistensi GNKL ini, lanjutnya, perwakilan PBNU diundang menghadiri pertemuan tersebut dan diminta melakukan aksi bersama, dalam mengampanyekan pentingnya memelihara hutan, sungai, dan lain-lain yang berkaitan dengan lingkungan.
"Ormas Islam, seperti PBNU, dinilai memiliki pengaruh yang kuat untuk menggugah kesadaran masyarakat. Melalui dakwah dan penanaman enam juta pohon yang melibatkan seluruh santri binaan NU di Indonesia, diharapkan dapat menekan pemanasan global dan perubahan iklim itu," papar Endang.
Guna mendukung program penyelamatan lingkungan, papar Endang, seluruh cabang NU di Indonesia sudah melakukan workshop bagi para dai, untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan dalam materi ceramahnya.Selain melatih para dai,
PBNU juga mengusulkan agar kampanye penyelamatan lingkungan dijadikan materi atau bahan ajar tentang upaya penyelamatan lingkungan dimasukkan dalam kurikulum sekolah.
"Bentuknya dapat berupa muatan lokal atau ekstrakurikuler, ini akan diterapkan di seluruh sekolah madrasah atau sekolah pendidikan agama Islam, termasuk di pesantren-pesantren," papar Endang.
Berdasarkan data PBNU, hingga kini terdapat sekitar 15 ribu hingga 20 ribu madrasah dari berbagai tingkatan yang tersebar di Indonesia, yang telah menjadi mitra binaan PBNU dalam program penyelamatan lingkungan hidup. Kian memprihatinkannya kondisi lingkungan hidup telah memicu sederet bencana alam, baik banjir maupun tanah longsor di Tanah Air. (ant/mad)