Jember, NU Online
Saat ada kepengurusan cabang NU lain sibuk yang berpolitik menjelang pemilihan umum kepala daerah, Pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Kencong justru meresmikan laboratorium kesehatan, Senin (8/2). Peresmian dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Ketua NU Jawa Timur Mutawakil Alallah.
Laboratorium kesehatan itu bernama Wijaya Kusuma. "Saya tadi diberitahu, Wijaya Kusuma itu artinya kembang abadi. Jadi semoga berkembang keuntungannya," kata Saifullah Yusuf, dalam sambutannya.<>
Pendirian laboratorium kesehatan merupakan kiprah yang relatif baru bagi NU di bidang kemasyarakatan. Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, menilai ini merupakan upaya untuk memperluas pengabdian NU di masyarakat. "Kalau NU terlibat dalam bidang kesehatan, ini sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat," katanya.
Sejauh ini di beberapa kota, kalangan nadhliyyin sudah mulai berkiprah di bidang kesehatan dalam rentang waktu 5-10 tahun ini. Di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, bahkan sudah didirikan semacam rumah sakit.
"Kalau sekarang di Jember ada laboratorium, tidaklah salah. Karena di kabupaten-kabupaten, jarang ada yang membikin seperti ini," kata Gus Ipul seperti dilansir beritajatim.com.
Sementara Mutawakil Alallah menyambut gembira pendirian laboratorium itu. Apalagi, jika laboratorium tersebut ditujukan bagi warga miskin. "Sekarang kan kesannya warga miskin dilarang sakit, karena biaya kesehatan sangat mahal," katanya. (mad)
Saat ada kepengurusan cabang NU lain sibuk yang berpolitik menjelang pemilihan umum kepala daerah, Pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Kencong justru meresmikan laboratorium kesehatan, Senin (8/2). Peresmian dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Ketua NU Jawa Timur Mutawakil Alallah.
Laboratorium kesehatan itu bernama Wijaya Kusuma. "Saya tadi diberitahu, Wijaya Kusuma itu artinya kembang abadi. Jadi semoga berkembang keuntungannya," kata Saifullah Yusuf, dalam sambutannya.<>
Pendirian laboratorium kesehatan merupakan kiprah yang relatif baru bagi NU di bidang kemasyarakatan. Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, menilai ini merupakan upaya untuk memperluas pengabdian NU di masyarakat. "Kalau NU terlibat dalam bidang kesehatan, ini sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat," katanya.
Sejauh ini di beberapa kota, kalangan nadhliyyin sudah mulai berkiprah di bidang kesehatan dalam rentang waktu 5-10 tahun ini. Di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, bahkan sudah didirikan semacam rumah sakit.
"Kalau sekarang di Jember ada laboratorium, tidaklah salah. Karena di kabupaten-kabupaten, jarang ada yang membikin seperti ini," kata Gus Ipul seperti dilansir beritajatim.com.
Sementara Mutawakil Alallah menyambut gembira pendirian laboratorium itu. Apalagi, jika laboratorium tersebut ditujukan bagi warga miskin. "Sekarang kan kesannya warga miskin dilarang sakit, karena biaya kesehatan sangat mahal," katanya. (mad)
