Warta

NU ke Depan Harus Memperkuat Sistem

Sabtu, 30 Januari 2010 | 08:51 WIB

Cirebon, NU Online
Nahdlatul Ulama di masa depan harus semakin memperkuat sistem di samping kharisma kiai. Bangunan NU perlu diperkokoh dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya, mengembangkan infrastruktur dan mewujudkan akuntabilitas.

Demikian penegasan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj dalam tausyiahnya pada Pembukaan Bahtsul Masa’il Nasional yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat, Sabtu (30/1).<>

Menurut Said Aqil, NU di masa depan masih sangat berpeluang untuk lebih maju. Di bidang pendidikan misalnya, NU masih bisa memaksimalkan potensi anak muda nahdliyin dengan memberi peluang untuk belajar di luar negeri dan dalam negeri sekaligus mengembangkan infrastuktur pendidikan kaum nahdliyin.

“PBNU rutin mengirimkan mahasiswa ke Mesir, Sudan, Libia, Maroko, dan lainnya. Di masa depan kita bisa mengajak negara-negara itu untuk mengembangkan pendidikan di tanah air.”

Di bidang politik, Said memandang perlu bagi NU untuk berperan dalam ranah politik kebangsaan.

“Khittah NU adalah arahan untuk berpolitik kebangsaan, bukan politik praktis. Kekuasaan itu penting sebagai alat perjuangan namun cara meraih kekuasaan tidak boleh menggunakan struktur NU. Kader NU yang ingin meraih kekuasaan pintunya adalah partai politik, dan NU akan mendorong dan ikut memperjuangkan hal itu, tapi lewat partai politik bukan melalui NU.

Di bidang sosial budaya, NU tetap memerankan diri sebagai organisasi yang memelihara tradisi, mengembangkan budaya, ilmu pengetahuan, dan dan meningkatkan peran sosialnya di tengah masyarakat.

“Tahlil, diba’an, ziarah kubur akan mengiringi perilaku nahdliyin dalam beraktifitas dan berkreasi di bidang ilmu pengetahun. Tidak soal kelompok lain tidak percaya berokah, tawassul, selametan, kita tetap melestarikan tradisi itu.” (min)


Terkait