Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang mulai merumuskan kriteria Ketua PBNU dalam muktamar yang akan di gelar di Makasar Januari mendatang.
Salah satunya adalah PCNU ingin mempunyai pemimpin yang bisa menahan syahwat politik. Keputusan itu tercetus dalam musyawarah kerja cabang (Muskercab) yang di gelar di Pondok Pesantren Al Aqobah, Diwek, Jombang, Senin (19/10).<>
Sekretaris PCNU Jombang M Hamid Bisri, mengatakan, beberapa kriteria pemimpin yang direkomendasikan dalam musker adalah sosok pemimpin yang mampu menahan syahwat politik. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan NU terseret kedalam dunia politik praktis.
"NU adalah ormas Islam yang berbasis sosial kemasyarakatan. NU membutuhkan pemimpin yang mampu menguatkan basis Ahli Sunnah Wal Jamaah. Jadi NU bukan organisasi Politik ataupun organisasi yang mendukung salah satu partai atau golongan," kata pria yang akrab disapa Gus Mamik ini.
"
Lebih lanjut, Gus Mamik mengatakan, dalam Muskercab tersebut memang hanya direkomendasikan kriteria. Padahal, sejak awal sudah diharapkan akan muncul dukungan ke beberapa tokoh.
"Dari beberapa tokoh yang muncul, yakni KH Shalahuddin Wahid, KH Said Agil Siroj, KH Masdar F Masudi. Namun karena forum tidak menghendaki nama dan hanya kreteria, maka PCNU Jombang wajib melaksanakan keputusan forum tersebut," tandas Mamik. (min)