Warta

NU DKI Harapkan NU Jadi Gerakan Moral Baru

Kamis, 12 Agustus 2004 | 03:02 WIB

Jakarta, NU Online
NU DKI mengharapkan agar NU menjadi gerakan moral baru yang disimbolkan dengan kejujuran, kesederhanaan dan komitmen terhadap kemanusiaan. Demikianlah salah satu draf dari tausiyah yang dihasilkan dari Halaqah Alim Ulama NU DKI yang membahas masalah “NU, Politik dan Peran Strategis Syuriah NU DKI Jakarta” di Gedung PBNU (11/08).

Delapan butir draf tausiah tersebut merupakan hasil dari diskusi dan masukan dari 4 orang narasumber yaitu Plh PBNU Masdar F. Mas’udi, Wakil Direktur LP3ES Enceng Sobirin Nadjid, anggota Komnas HAM MM Billah dan KH Saifuddin Amsir.

<>

Tausiah tersebut akan menjadi masukan yang diberikan oleh NU DKI dalam muktamar NU ke 31 di Solo. Penyelenggaraan acara ini sendiri melibatkan beberapa perangkat organisasi NU DKI seperti PW GP Ansor, PW Fatayat NU, PW IPNU, PW IPPNU dan Lakpesdam. Isi rancangan tausiah tersebut secara lengkap adalah:

1. NU harus menjadi gerakan moral baru yang disimbolkan dengan kejujuran, kesederhanaan, dan komitmen terhadap kemanusiaan.
2. Peran Syuriah harus diperkuat dengan transformasi di level kelembagaan dan budaya sekaligus.
3. Syuriah diharapkan dapat berperan aktif sebagai aktor, tanpa banyak mengandalkan orang lain (Tanfidziyah).
4. Dalam konteks kepemimpinan NU, harus ada perpaduan antara Imamah dan ‘Adalah.
5. Dalam konteks global, harus ada sikap yang tegas dan jelas terhadap kapitalisme dan industrialisme karena menimbulkan dampak besar bagi kemanusiaan.
6. Dalam konteks kepemimpinan nasional, NU harus secara tegas berada diatas komitmen memperjuangkan kemaslahatan bangsa dengan memperjuangkan berlanjutnya proses demokratisasi dan penguatan civil society yang saat ini sedang dilaksanakan.
7. Berkaitan dengan Muktamar NU, NU DKI Jakarta menyerukan dilakukannya perbaikan di level organisasi dan struktur, dan penegasan terhadap posisi politik NU.
8. Dalam konteks NU DKI Jakarta, dibutuhkan perbaikan menyeluruh terhadap aspek organisasi, struktur, dan budaya yang ada saat ini, penguatan sumberdaya ekonomi dan manusia, dan kepemimpinan yang efektif, sehingga NU DKI Jakarta dapat tampil sebagai contoh bagi warga NU di daerah lain.(mkf)

 


Terkait