Warta

NU Ditantang Perubahan Zaman

Selasa, 24 November 2009 | 13:13 WIB

Malang, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) mampu bertahan dari segala situasi karena tiga hal. Pertama, NU mempunyai institusi sosial yang kokoh. Kedua, NU mempunyai akar yang kuat. Ketiga, mempunyai visi keindonesiaan yang jelas. Namun NU juga terus ditantang oleh perubahan zaman.

Demikian dikatakan PBNU H Ahmad Bagja pada kari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-4 Lakpesdam di Malang Jawa Timur yang digelar pada 15-20 November 2009.<>

Menurutnya yang telah merasakan pahit getirnya aktivitas NU, ke depan NU harus lebih mampu menjalankan fungsi-fungsi organisasi agar dampak organisasinya terasa bukan saja bagi warga NU, namun untuk rakyat Indonesia secara umum.

“Saya ingin mengajak pada satu saja indikator keberhasilan kita. NU adalah organisasi, maka ia harus tunduk pada kaidah organisasi. Fungsi organisasi bisa berjalan dengan baik. Lakpesdam, tanfidziyyah, syuriyah, banom-banom harus berjalan dengan baik” Ahmad Bagdja.

Ahmad Bagdja berharap kepada semua elemen NU, terutama Lakpesdam untuk memikirkan model organisasi yang bisa merawat potensi NU yang besar karena banyak hal yang tidak tersentuh.

”Mari ke depan kita pikirkan, jaringan harus dibangun. Karena fungsi kita banyak tidak efektif. Kita ditantang oleh perubahan, separuh kita bisa merespon lebih banyak juga tidak,” katanya.

Sebelumnya Ketua Umum PBNU dalam sambutan pembukaan Rakernas mengatakan, PBNU pada bulan-bulan ini sedang sibuk menggodok sistem keorganisasian. Hal ini dilakukan guna memenuhi standar keorganisasian yang mapan dan kuat dan tidak goyah ketika terjadi pergantian pimpinan tidak goyah.

“NU tidak boleh oleng (goyah, red) tiap terjadi pergantian pemimpin. Oleh karena itu harus dibuat sistem yang kuat. Bila sistem kuat, siapapun yang menjadi masinisnya, tidak akan bingung menjalankan roda organisasi,” kata Hasyim.

Karena itu dirinya berharap Rakernas Lakpesdam dapat memunculkan ide-ide keorganisasian yang pas untuk disuarakan dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar Maret 2010 mendatang.

Rakernas Lakpesdam ini juga diisi dengan diskusi-diskusi maraton. Sesi disksi mendatangkan beberapa pentolan aktivis muda NU seperti Arief Mudatsir Mandan, Hilmi Aly, Saefullah Yusuf, Ahmad Wazir dan Alai Najib. (nam)


Terkait