Warta

NU Disiplin ke Dalam, Moderat ke Luar

Senin, 31 Mei 2010 | 07:16 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam menjalankan dakwah kepada masyarakat, NU menyesuaikannya dengan kondisi dan situasi masyarakat yang dihadapinya. Tak semuanya bisa menggunakan pendekatan yang sama karena kemampuan dan pemahamannya berbeda-beda.

Karena itu, NU menegakkan disiplin yang keras ke dalam dirinya, dalam keluarga atau di pesantren, tetapi ketika berdakwah kepada masyarakat luas, para kiai NU menunjukkan sikap moderat dan mengajarinya secara perlahan-lahan.

“Kiai k<>alau ngajar di pesantren galak, tapi kalau sudah keluar, tidak, sama sekali. Santri kalau tidak sholat bisa kena hukum, karena kiai tahu kapan bicara hukum, kapan bicara dakwah,” kata ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj kepada NU Online, Senin.

Mengapa pesantren perlu menegakkan disiplin yang keras kepada para santri, hal ini dikarenakan pesantaren ingin mencetak para kader yang mumpuni dalam pemahannya keagamaan yang nantinya bisa menjadi panutan masyarakat.

Sikap moderasi NU ini terlihat dalam simbolnya berupa bola dunia yang diikat dengan tali yang kendor, tetapi tidak terlepas sehingga bisa mengayomi berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda. (mkf)


Terkait