Bogor, NU Online
Banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, seperti masalah pendanaan dan jarak geografis dengan Indonesia, tetapi PCINU Australia-Selandia Baru menyatakan optimis dalam menggerakkan organisasi.

“Kita tetap optimis asal kita mau berusaha,” kata Muhammad Zahrul Muttaqien dari PCINU Australia dalam sharing pada Konferensi NU Internasional yang diselenggarakan di Bogor akhir pekan lalu.<>

Dikatakannya, tradisi ke-NU-an seperti hataman al Qur’an berusaha dihidupkan oleh pengurus NU di negeri Kanguru ini dengan menyelenggarakannya setiap sebulan sekali agar ruh dan dakwah NU tetap ada.

Secara rutin, NU Australia juga mengundang para pengurus PBNU untuk memberikan ceramah dan masukan gerak organisasi apa yang harus dijalankan.

Hal yang ditekankannya adalah kesiapan generasi penerus NU di masa mendatang dalam menghadapi berbagai tantangan. Karena itu, pengkaderan di lingkungan IPNU dan IPPNU menjadi sangat penting. Demikian pula, peran Maarif NU sebagai lembaga pendidikan yang mencetak para kader NU di masa mendatang.

Para intelektual NU yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) juga harus dikembangkan perannya dengan mengalirkannya, tidak seperti ‘air yang tergenang’. Kiprah para kader NU yang ada dalam jajaran juga tak bisa diabaikan untuk membantu NU.

Tak kalah pentingnya adalah peningkatan kemampuan manajerial para pengurus NU dengan mengadopsi sistem manajemen modern. (mkf)