Dengan mengantongi nilai 1.235, Nana Riski Susanti dari Adiwerna Kabupaten Tegal akhirnya menjadi juara pertama dalam lomba baca puisi religi karya A. Mustofa Bisri alias Gus Mus tingkat eks Karesidenan Pekalongan, Ahad (9/11) di Pendopo Kab. Brebes Jateng.
Nana tampil memikat di hadapan dewan juri Haryono Sukiran (Penyair dan Ketua Dewan Kesenian Kab. Banjarnegara), Edy Romadhon (Penyair Banyumas) dan Lukman Suyanto (Ketua DKD Brebes).<>
Kemenangan Nana, demikian panggilan akrabnya, menyisihkan harapan 109 peserta lainnya dan berhak memboyong piala Bupati Brebes serta hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 1.750.000,-
Sedang juara 2 diraih Mustika Nur Ain (1227) Tegal, juara 3 Istiqlal Fauzan Hidayat (1195) Tegal, Harapan 1 Sifa Hifdiah (1160) Tegal, Harapan 2 Faizal M (1158) Tegal dan Harapan 3 Edy Kusnandi (1155) Brebes.
Ketua PC IPNU Brebes Ahmad Munsip menjelaskan, para juara masing-masing mendapat piagam penghargaan, piala dan uang pembinaan. Juara 2 mendapat uang pembinaan Rp. 1.500.000,-, juara 3 Rp. 1.000.000,-, harapan 1 Rp. 700.000,-, harapan 2 Rp. 500.000,- dan harapan 3 Rp. 300.000,-. “Kendati hadiah pembinaan relatif kecil, mudah-mudahan bisa memacu untuk lebih kreatif di masa mendatang,” ujarnya.
Lomba yang digelar Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Brebes kerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kab. Brebes ini dibagi dalam dua babak. Bapak penyisihan peserta membawakan 1 buah puisi karya Gus Mus dan Bapak final dipilih 10 finalis juga membaca puisi karya Gus Mus tapi lain judul dengan yang dibacakan pada saat babak penyisihan.
Bapak penyisihan, berlangsung dari pukul 09.00 hingga 17.00. Sedang babak final menyita waktu dari pukul 18.00-20.30.
Masing-masing peserta sebagian membacakan karya Gus Mus yang berjudul Di Arafah, Bagi-Mu Sujud, Gelap Berlapis-lapis, Di Pelataran Agung-Mu Nan Lapang, Syahadat, Allahu Akbar dan lain-lain.
Lomba Baca Puisi yang cukup melelahkan akibat diikuti ratusan peserta itu dibuka Bupati Brebes yang diwakili Asisten III Setda Brebes Dra. Hj. Sumiarsih. Dalam pidato sambutan tertulisnya Bupati berharap melalui lomba ini ada geliat mencintai puisi khususnya di eks Karesidenan Pekalongan. “Semoga ada debar-debar mencintai puisi setelah mengikuti lomba,” ujar Sumiarsih.
Bupati juga meminta kepada peserta untuk lebih memaknai isi puisi sehingga bisa menjadi daya juang untuk mendarmabaktikan kepada bangsa dan negara. Apalagi di saat memperingati Hari Pahlawan ini, bisa menjadi daya dorong generasi muda untuk lebih menguatkan jiwa berkorbannya.
Lomba ini juga disaksikan para penyair-penyair lokal se-ekskaresidenan Pekalongan. Antara lain hadir Apito Lahire, Rudi Iteng dan Diah Hadaning serta Rofie Al Jue. (was)