Warta

Nakamura : "Perlu Tinjau Ulang Diplomasi Dengan Barat"

Selasa, 24 Februari 2004 | 11:31 WIB

Jakarta, NU.Online
Pengamat Islam asal Jepang, Mitsuo Nakamura mengatakan perlu ada peninjauan kembali kebijakan diplomasi dengan Barat, karena pengaruhnya sangat besar terhadap kawasan atau Negara Islam. Di samping itu umat Islam juga harus kritik intern mengapa ancaman terorisme itu muncul, yang menyebabkan ketidakstabilan keadaan.

Menurut penilaian Nakamura, Usai terjadinya serangan 11 September, kasus Iraq dan sebagainya, umat Islam memang tersudutkan. Karenanya sekarang bagaimana umat Islam dari seluruh dunia dapat bersama-sama mencari solusi atau jalan keluar dari problematika pelik ini."soal mendasar bagi kemajuan peradaban Islam adalah rendahnya komunikasi," ungkapnya.

<>

Karena itu, lanjut Nakamura sangat tepat kalau masalah umat Islam dibicarakan secara intensif dalam International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini, untuk mendapatkan masukan serta gagasan yang genuine bagi dunia Islam. "Kegiatan ini penting  dalam hal mencari solusi metodologi terhadap krisis agama ini," katanya.

Untuk itu,lanjutnya organisasi semacam OKI (Organisasi Konferensi Islam) memerlukan adanya pertambahan kelengkapan keanggotaan. Misalkan  PBB memiliki banyak anggota LSM dalam lingkungan hidup, kesenian dan semacamnya. Dengan fenomena PBB yang merangkul para LSM dunia tersebut, berarti mereka telah menjadikan kalangan LSM sebagai salah satu mitranya. "Tapi mengapa OKI tidak melakukan perekrutan terhadap beberapa LSM yang berasaskan Islam,OKI semestinya dapat meniru seperti layaknya PBB yakni mengikutsertakan beberapa LSM Islam untuk bergabung di dalamnya, termasuk tentunya NU dan Muhammadiyah. Dalam pandangan saya, dua organisasi ini merupakan NGO terbesar di dunia yang bersifat Islam," paparnya. 

Nakamura juga menilai positif kegiatan ini sebagai bagian dari kerjasama di tingkat masyarakat bukan pemerintah misalkan soal pendidikan. Dimana sempat terjadi debat sengit soal pentingnya perubahan dalam dunia pendidikan Islam. Indonesia yang telah melakukan perubahan selama berpuluh tahun dan tentunya memiliki pola tersediri yang dapat mempresentasikan sebagai masukan dalam forum ICIS ini sehingga dapat diadopsi oleh Negara Islam yang lain. "Karenanya diperlukan saling bertukar pengalaman pola pendidikan Islam di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah pesantren yang modern, IAIN, UIN, yang dapat di ‘ekspor’ sebagai "barang non migas," Demikian Mitsuo Nakamura. (s@if/cih)


Terkait