Wakil Rois Syruiah PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah resmi menggantikan DR KH Ali Maschan Moesa MSi (Ketua PWNU Jatim yang dinyatakan berhalangan tetap) sebagai Pejabat (Pj) Ketua PWNU Jatim hingga akhir masa jabatan PWNU Jatim 2007-2012.
Penggantian itu merupakan hasil keputusan dalam rapat pleno syuriah-tanfidziyah di kantor PWNU Jatim, Sabtu, yang dipimpin Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar dan dihadiri 23 dari 39 pengurus lengkap sejak pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.<>
Dalam rapat pleno gabungan itu, pengganti Ali Maschan diputuskan dengan suara terbanyak lewat voting yakni Mutawakkil Alallah mendapatkan 14 suara, Masyhudi Muchtar (6), KH Nuruddin A Rahman (1), KH Abdurrahman Navis Lc (1), dan Sholeh Hayat (1).
"NU merupakan organisasi besar, karena itu keputusan perlu diambil secara komprehensif, bersahabat, dan dengan pikiran yang besar. Hasilnya, pengurus NU memutuskan pengganti pak Ali Maschan tanpa friksi," kata Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri.
Menurut pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo itu, penggantian lewat rapat pleno gabungan itu sudah sesuai dengan AD/ART NU, sedangkan tindakan Ali Maschan menunjuk Ibnu Anshori sebagai Plt (pelaksana tugas), tidak sesuai aturan main.
"Tapi, Ali Maschan itu tetap merupakan kader NU. Apa yang kami putuskan didasarkan pada pemikiran rasional untuk menegakkan aturan main dan mengedepankan kepentingan NU secara jam’iyah (organisatoris)," katanya, didampingi Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin.
Senada dengan itu, Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc mengatakan penggantian Ali Maschan tidak dilakukan melalui Konferensi Luar Biasa (KLB), karena NU memang tidak menganut aturan main semacam itu.
"Kalau pak Ali Maschan mau kembali ke NU jika kalah dalam Pilgub mendatang, maka kami persilahkan, karena dia memang kader NU, tapi dia tidak bisa kembali kepada posisi semula (ketua tanfidziyah), melainkan wakil rois syuriah, wakil ketua, atau lainnya," katanya.
Ia menambahkan rapat pleno syuriah tanfidziyah telah memutuskan dua hal mendasar yakni pleno menerima keputusan syuriah PWNU Jatim yang menyatakan Ali Maschan telah berhalangan tetap, kemudian menetapkan KH Mutawakkil Alallah sebagai Pj Ketua PWNU Jatim.
Menanggapi penetapan dirinya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah yang juga pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu mengharapkan doa dari para ulama agar dirinya dapat melaksanakan amanat dengan baik.
"Itu karena sampai tadi pun, saya tak bermimpi menjadi ketua PWNU Jatim. Secara pribadi, saya simpati kepada pak Ali Maschan, tapi kita memabng harus fokus kepada penegakan aturan organisasi dengan syuriah sebagai pengendali utama NU," katanya.
Ia menilai keputusan pleno syuriah-tanfidziyah PWNU Jatim justru mempersilahkan Ali Maschan untuk memfokuskan pikiran kepada jalur politik yang sudah dipilih. "Jangan lagi memberi imbas politik (politik praktis) kepada NU," katanya. (eko)