Seiring pengeboman tempat ibadah di Alexandria Mesir, Musytasyar PBNU KH Sya'roni Ahmadi mengajak umat Islam Indonesia tidak berbuat semena-mena terhadap kelompok non muslim. Karena sikap semena-mena itu dilarang dalam Al-Qur’an.
“Dalam Al-Qur’an kita diminta melakukan pembelaan terhadap ummat lain dan tidak menghancurkan tempat ibadah seperti masjid maupun gereja,” tegasnya saat memberikan tausiyah dalam peringatan haul Raden Muhammad Syarif di Masjid Asy-syarief Padurenan Gebog Kudus, Senin (3/1).<>
Lebih jauh, KH Sya’roni menyontohkan sikap Nabi Muhammad SAW pada waktu berpidato di depan tentara muslim sangat indah dan penuh toleran. Saat itu, Nabi Muhammad melarang tentara muslim mengganggu tempat ibadah kaum Yahudi, melemahkan kaum perempuan dan memotong pohon pohon di jalan.
“Sikap Rasulullah ini harus kita jadikan pedoman dalam bersikap toleran dan santun terhadap ummat lain,” tegasnya di depan ribuan ummat Islam yang hadir.
Terkait perjuangan para wali, Kiai Sya’roni mengatakan dalam mensyiarkan agama, Islam, mereka menggunakan cara-cara yang santun dan bijaksana.
“Para ulama atau wali keturunan Nabi tidak terburu-buru mengenalkan aqidah dengan metode yang mudah dipahami masyarakat,” tandasnya seraya menyontohkan Raden Abdul Jalil (Syeh Siti Jenar) yang berda’wah menggunakan analogi wayang.
Sementara Bupati Kudus yang diwakili Kabag Kesra H.Sudiarso SH mengatakan tradisi peringatan haul para wali seperti Raden Muhammad Syarif ini terkandung nilai-nilai amalan kebajikan yang bisa menjadi tauladan ummat Islam.
“Hal ini harus diteruskan semangat perjuangannya dalam mengembangkan ajaran Islam,” katanya singkat. (adb)