Warta

Mustasyar PBNU Ingatkan Said Aqil agar Berani pada Pemerintah

Senin, 9 Agustus 2010 | 00:14 WIB

Jakarta, NU Online
Mustasyar PBNU KH Muchit Muzadi atau Mbah Muchit mengingatkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj agar tidak takut untuk menegur pemerintah jika memang kebijakan yang diterapkan tidak berpihak kepada kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri (Gus Mus). Dalam acara istighotsah mengenang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digelar keluarga di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (7/8) malam, Mbah Muchit dan Gus Mus berharap Said Aqil dapat mengikuti jejak Gus Dur.<>

“Kalau Gus Dur kan jelas, ya pinter, ya kendel, (pandai dan berani,” kata Mbah Muchit.

Gus Mus mengatakan, sekarang ini banyak orang pinter, tapi penakut. “Kiai Said Aqil Siradj tidak diragukan lagi kepintarannya bahkan tidak ada lagi kiai-kiai yang menyaingi kepandaiannya, tapi hanya kurang berani,”katanya mengingatkan.

Sementara itu menjawab kritik Mbah Muchit dan Gus Mus yang menilainya kurang berani dalam memimpin NU sekarang ini, Said Aqil mengatakan, “Sudah, tadi sudah disampaikan, saya pasti berani,” katanya sambil tersenyum.

KH Said Aqil Siradj dalam sambutannya juga mengaku mengagumi sosok Gus Dur. Gus Dur, katanya, menginginkan semua rakyat Indonesia ini sama-sama merasakan yang sama.

“Jika harus keparan maka lapar semua, dan kalau senang maka seluruh rakyat ini senang semua. Itulah Gus Dur yang selalu ingin bersama-sama dengan rakyat,” ujarnya.

Acara istighotsah dihadiri oleh istri tercita almarhum Gus Dur Hj Shinta Nuriyah Wahid, putri-putri Gus Dur, beberapa kader dan kawan Gus Dur seperti Yahya Cholil Tsaguf, Ulil Abshar Abdalla, KH Hamdun Ahmad, KH Noer Muhammad Iskandar, Habib Hasan, Ali Masykur Musa, Abdullah Azwar Anas, Rahmawati Soekarnoputri, dan Adhi Massardi, serta ribuan jamaah yang datang dari berbagai daerah. (nam)


Terkait