Warta

Muslimat NU Lakukan Revitalisasi Institusi Layanan

Kamis, 8 April 2010 | 08:38 WIB

Jakarta, NU Online
Muslimat kini menginjak usia yang ke 64 tahun yang merupakan usia yang semakin matang sebagai sebuah organisasi di bawah NU. Berbagai layanan masyarakat dan bakti kepada umat telah dilakukan dan akan terus direvitalisasi.

Puncak peringatan hari lahir (Harlah) ke-64 ini dilakukan cukup meriah di Jakarta, Kamis (8/4) sekaligus diisi dengan penandatanganan MoU dengan Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dan dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.<>

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menjelaskan tema harlah kali ini adalah Revitalisasi Institusi Layanan di Lingkungan Muslimat NU.

“Muslimat NU senantiasa menunjukkan responsibilitas dan komitmen untuk menjadi bagian penyelesaian persoalan ummat melalui berbagai layanan yang dimiliki,” katanya.

Bidang-bidang layanan yang menjadi garapan Muslimat NU diantaranya adalah kesehatan dan sosial melalui Rumah Sakit dan Panti Asuhan, di bidang kesehatan melalui TK, RA, TPQ, Akbid dan PAUD sementara di bidang dakwah melalui majelis taklim serta dibidang haji melalui KBIH sedangkan dibidang ekonomi melalui Koperasi An Nisa.

Dijelaskannya, layanan yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Muslimat NU meliputi 13.568 TPQ, 9800 TK/RA, 4657 Playgroup sedangkan yang berada dibawah Yayasan Hidmat NU adalah 38.000 majelis taklim.

Layanan yang berada dibawah naungan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU meliputi 103 panti asuhan, 74 BKIA/Rumah Bersalin/Rumah Sakit, 11 Balai Latihan Kerja. Yayasan Haji Muslimat NU menaungi 146 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).

"Layanan ini pertama-tama mengutamakan niat keikhlasan, kedua baru profesionalisme," tandasnya.

Layanan yang berada dibawah naungan Induk Koperasi An Nisa meliputi 9 puskop An Nisa dan primer berbadan hukumnya berjumlah 131, outlet pemasaran sektor agro dan 17 rintisan.

“Kami sekarang sedang mempersiapkan sebuah holding company yang diharapkan pada tahun 2021 sudah bisa melakukan Initial Publik Offering (IPO) dengan nama An Nisa Putri Mandiri,” tambahnya.

Muslimat NU juga memiliki Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Majelis Taklim sebanyak 29 rintisan yang antara lain majelis taklim berbasis wira usaha atau simpan pinjam serta 79 rintisan program life skill untuk anak putus sekolah atau mereka yang berada dalam usia produktif.

Selain memberikan layanan yang bersifat institusional-permanen, Muslimat NU dalam mengejar pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) juga melakukan berbagai program, baik terkait dengan pemberantasan buta huruf yang dalam lima tahun terakhir ini telah mencapai 1.8 juta perempuan yang dientaskan, perluasan cakupan imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Dalam bidang penyelamatan lingkungan, Muslimat NU sejak tahun 2006 telah menanam 1.6 juta pohon dan diharapkan tahun ini bisa menanam 2.8 juta pohon.

“Amanat kongres tahun 2006 telah menitikberatkan terutama kaum perempuan yang dirumuskan pada Master Plan Muslimat NU 2026 yang diselaraskan dengan pembangunan nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang,” terangnya. (mkf)


Terkait