Warta

Muslimat NU Gelar Harlah ke-65 di Ponpes Ummul Quro

Kamis, 16 Juni 2011 | 08:01 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, Kamis (16/6) menggelar Hari Lahir (Harlah) ke- 65 di Pondok Pesantren Ummul Quro Desa Kropak Kecamatan Bantaran. Peringatan Harlah Muslimat NU ke-65 ini mengambil tema “Dengan Semangat Hari Ulang Tahun Muslimat NU ke-65, Kita Tingkatkan Lingkungan Hidup Yang Sehat Untuk Mewujudkan Generasi Berkualitas”.

Tema ini sengaja dipilih oleh Muslimat NU karena Muslimat NU menghendaki adanya generasi penerus NU yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tangguh agar menjadi generasi yang berakhlakul karimah. Cita-cita tersebut dapat diwujudkan apabila didukung oleh lingkungan yang baik yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
<>
Peringatan Harlah Muslimat NU ke-65 ini dihadiri oleh  Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Probolinggo yang juga Ketua Dewan Penasehat PC Muslimat NU Kab. Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE. Hadir pula Ketua PCNU Kab. Probolinggo KH. Saiful Hadi, Ketua PC Muslimat NU Kab. Probolinggo Ny. Arifah Hasan, anggota DPRD Kab. Probolinggo Ribut Fadillah, Pengasuh Ponpes Ummul Quro KH. Syaifullah Arifin serta Camat Bantaran M. Gufron Rosadi beserta Muspika.

Ketua PC Muslimat NU Kab. Probolinggo Ny. Arifah Hasan dalam sambutannya mengatakan masyarakat sangat menentukan dalam menciptakan lingkungan pendidikan untuk mencetak generasi yang berkualitas dan berhasil. Dalam lingkungan tersebut harus ada ormas perempuan seperti muslimat NU, Fatayat NU dan lain-lain. Tetapi jika semua itu tidak ada, maka semua cita-cita tersebut akan hancur.

“Oleh karena itu marilah bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang baik supaya anak kita menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlakul karimah,” ujar Ny. Arifah Hasan.

Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Saiful Hadi dalam sambutannya mengatakan peringatan harlah Muslimat NU kali ini memiliki sebuah keistimewaan yang intinya selalu menciptakan ikatan silaturahim sehingga hubungan keharmonisan sesama warga nahdliyin Muslimat NU tetap berjalan.

“Tugas Muslimat NU bukan hanya berkumpul di kantor, tetapi bagaimana kaum hawa ini bisa meningkatkan kuantitas dan kualitasnya dalam menghadapi kemajuan zaman. Ingat, NU didirikan oleh para pengasuh-pengasuh pondok pesantren yang ada di Indonesia,” ujar KH Saiful Hadi.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Probolinggo yang juga Ketua Dewan Penasehat PC Muslimat NU Kab. Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE dalam sambutannya mengaku merasa prihatin atas beberapa kejadian yang menimpa para generasi muda sebagai tombak penerus perjuangan di masa yang akan datang. Hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan zaman yang tidak diikuti dengan pendidikan akhlak dari para generasi muda.

“Perkembangan teknologi terutama jaringan internet banyak merusak akhlak generasi penerus bangsa. Maka sudah menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan putra-putri kita sehingga tidak terbawa arus perubahan zaman,” ujar Ny. Tantri.

Menurut Ny. Tantri, pengurus Muslimat NU berkewajiban untuk selalu menjaga lingkungan masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang sehat dan mampu memberikan contoh yang baik bagi generasi muda. “Muslimat NU wajib hukumnya memberikan uswatun hasanah kepada seluruh masyarakat terutama generasi penerus bangsa yang akan mengambil alih posisi kita dimasa depan,” jelas Ny. Tantri.

Lebih lanjut Ny. Tantri meminta supaya masyarakat, terutama Muslimat NU untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh organisasi kemasyarakatan kewanitaan. Sehingga program yang dibuat bisa berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. “Usaha apapun jika dilakukan bersama-sama maka akan menghasilkan sesuatu yang maksimal dan manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat,” tegas Ny. Tantri.

Tidak lupa Ny. Tantri juga menegaskan bahwa manusia sekarang dituntut tidak hanya pintar tetapi juga cerdas. Oleh karena itu Muslimat NU diminta untuk pandai-pandai memanfaatkan setiap peluang yang ada dalam upaya membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. “Manfaatkan setiap pekarangan untuk ditanami sayur-sayuran sehingga hasilnya bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” pungkas Ny. Tantri.

Kegiatan sore itu diakhiri dengan pemberikan santunan oleh Ny. Tantri kepada sedikitnya 300 orang janda-janda tua dan anak yatim piatu yang berasal dari Kecamatan Bantaran, Wonomerto, Leces, Kuripan dan Sumber.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Andi Sirajuddin


Terkait