Bandung, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung bekerjasama dengan semua umat Islam mensosialisasikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam yang benar.
Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Maftuh Kholil, Kamis, menyebutkan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan umat Islam untuk mengajarkan ajaran Islam yang benar kepada masyarakat.<>
Sebab, menurutnya, Islam yang notabene sebagai agama mayoritas di Indonesia, ketika ada aksi teroris tampak selalu dikaitkan dengan Islam, padahal aliaran dan gerakan ekstrim tidak hanya ada di Islam melainkan di semua agama juga ada.
"Teroris itu kan muncul bukan karena agama tapi karena ketidak puasan, ketidak-adilan, rasa marah, benci yang dikemas dengan kemasan agama," kata Maftuh kepada wartawan Bandung, Kamis (23/7).
Menurutnya, Kota Bandung saat ini masih aman dari teroris, sebab biasanya pesantren yang ada di kota cukup tertutup untuk pendatang baru.
"Kota Bandung saya yakin masih aman dari sarang teroris," katanya.
Di samping itu, MUI Kota Bandung pun meminta semua dewan keluarga masjid (DKM) yang ada di Bandung untuk memantau aktivitas di masjidnya masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya teroris ke Kota Bandung.
Ia menjelaskan untuk mencegah itu, pengawasan yang intensif harus dilakukan oleh aparat keamanan. Mereka, sebaiknya bekerja sama dengan RT dan RW yang ada di seluruh Kota Bandung. Jadi, kalau ada pendatang baru yang mencurigakan RT dan RW bisa langsung lapor ke aparat.
"Kerja sama semua elemen masyarakat sangat penting untuk mencegah masuknya teroris ke Kota Bandung. Jadi, kalau ada aktivitas masjid yang mencurigakan, DKM-nya bisa segera bertindak'' katanya.
Sementara menurut Ketua Bidang Humas MUI Kota Bandung, Muh Ishaq Rauf, masalah keamanan menjadi salah satu bahasan pada Rakerda MUI Kota Bandung.
Karena, ulama di Kota Bandung ingin mengambil peran dalam berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Jadi, MUI Kota Bandung tidak hanya merumuskan Bandung sebagai kota agamis saja.
"Rakerda MUI itu akan diikuti oleh semua pengurus MUI tingkat kota dan kecamatan se-Kota Bandung. Selain itu, perwakilan dari 11 Ormas yang ada di Kota Bandung. Rakerda, akan digelar pada Sabtu (25/7) secara resmi akan dibuka oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada," pungkas Ishaq. (ant/mad)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung bekerjasama dengan semua umat Islam mensosialisasikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam yang benar.
Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Maftuh Kholil, Kamis, menyebutkan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan umat Islam untuk mengajarkan ajaran Islam yang benar kepada masyarakat.<>
Sebab, menurutnya, Islam yang notabene sebagai agama mayoritas di Indonesia, ketika ada aksi teroris tampak selalu dikaitkan dengan Islam, padahal aliaran dan gerakan ekstrim tidak hanya ada di Islam melainkan di semua agama juga ada.
"Teroris itu kan muncul bukan karena agama tapi karena ketidak puasan, ketidak-adilan, rasa marah, benci yang dikemas dengan kemasan agama," kata Maftuh kepada wartawan Bandung, Kamis (23/7).
Menurutnya, Kota Bandung saat ini masih aman dari teroris, sebab biasanya pesantren yang ada di kota cukup tertutup untuk pendatang baru.
"Kota Bandung saya yakin masih aman dari sarang teroris," katanya.
Di samping itu, MUI Kota Bandung pun meminta semua dewan keluarga masjid (DKM) yang ada di Bandung untuk memantau aktivitas di masjidnya masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya teroris ke Kota Bandung.
Ia menjelaskan untuk mencegah itu, pengawasan yang intensif harus dilakukan oleh aparat keamanan. Mereka, sebaiknya bekerja sama dengan RT dan RW yang ada di seluruh Kota Bandung. Jadi, kalau ada pendatang baru yang mencurigakan RT dan RW bisa langsung lapor ke aparat.
"Kerja sama semua elemen masyarakat sangat penting untuk mencegah masuknya teroris ke Kota Bandung. Jadi, kalau ada aktivitas masjid yang mencurigakan, DKM-nya bisa segera bertindak'' katanya.
Sementara menurut Ketua Bidang Humas MUI Kota Bandung, Muh Ishaq Rauf, masalah keamanan menjadi salah satu bahasan pada Rakerda MUI Kota Bandung.
Karena, ulama di Kota Bandung ingin mengambil peran dalam berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Jadi, MUI Kota Bandung tidak hanya merumuskan Bandung sebagai kota agamis saja.
"Rakerda MUI itu akan diikuti oleh semua pengurus MUI tingkat kota dan kecamatan se-Kota Bandung. Selain itu, perwakilan dari 11 Ormas yang ada di Kota Bandung. Rakerda, akan digelar pada Sabtu (25/7) secara resmi akan dibuka oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada," pungkas Ishaq. (ant/mad)
