Warta

Menuju Lokasi Muktamar

Selasa, 10 Agustus 2004 | 07:19 WIB

Jakarta, NU Online
Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) dipastikan akan dilaksanakan di Asrama Haji Donohudan Solo, Jawa Tengah, pada akhir November mendatang. Kemungkinan besar penyelenggaraannya akan dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 28 November hingga 2 Desember.

Dipilihnya Asrama Haji Donuhudan Solo menurut ketua panitia Muktamar ke-31 PBNU, Ahmad Bagdja dikarenakan letaknya yang berada di persimpangan jalur ke berbagai kota besar lainnya, serta memiliki bandara internasional, sehingga mudah dijangkau peserta ataupun peninjau muktamar dari berbagai tempat.

<>

Sebagai gambaran Asrama Haji Donohudan yang diresmikan oleh Suharto 1 Maret 1997 ini memiliki luas sekitar 7,8 hektare berada di lintasan jalur Boyolali-Ngemplak. Dikelilingi perkebunan petani, di areal Asrama haji berdiri masjid megah serta gedung-gedung pemondokan. Di dalam lokasi ini juga dibangun miniatur Ka'bah kecil sebagai tempat melakukan latihan thawaf bagi calon jama'ah haji.

Gedung asrama haji yang dibangun hampir Rp 22,5 milyar ini terdiri dari 8 gedung. Gedung Madinah dan Makkah di peruntukan untuk tempat transit jama'aah haji, gedung Jeddah sebagai gedung pendopo atau gedung utama tempat yang biasanya dijadikan sekretariat dan media centre, karena letaknya strategis, kemudian ada gedung Muzdalifah yang dijadikan sebagai ruang pertemuan, selain itu ada juga gedung sekretariat, poliklinik, dapur, kantin dan tempat laundy (mencuci) yang masing-masing terdiri dari gedung-gedung permanen.

Menurut Kardiman, petugas pengelola gedung Asrama Haji Donohudan kepada NU Online, Selasa (10/8) mengatakan pengelola sudah mengetahui lokasi asrama haji akan di jadikan tempat untuk muktamar NU ke-31, untuk itu, katanya pengelola sedang memperbaiki fasilitas pemondokan dan sarana MCK, disamping melakukan pemugaran beberapa ruangan.

Khusus untuk pemondokan, lanjut Kardiman terdiri dari 3 gedung penginapan yang masing-masing terdiri dari 3 lantai. Tiap lantai terdiri dari 8 kamar seluas 24 x 48, yang dapat menampung 100 orang per kamarnya. Jadi tiap gedung ada 24 ruangan pemondokan (barak) dan diperkirakan dari luas gedung pemondokan dapat menampung kurang lebih 3000 orang jama'aah secara bersamaan.

Sedangkan sarana transportasi menuju lokasi Asrama Haji bisa menggunakan 3 alternatif. Bisa melalui Bandara Internasional Adi Sumarmo yang jaraknya 2,5 km. Sarana transportasi menuju asrama Haji hanya menggunakan taxi bandara di tempuh sekitar 5 menit, dengan ongkos sekitar Rp 20.000- Rp 25.000, dan bandara merupakan lokasi paling dekat jaraknya dengan asrama haji.

Kemudian bisa melalui stasiun Solo Balapan yang jaraknya sekitar 3,5 km ke asrama haji. Trayek angkutan berikutnya menuju terminal Tirtonadi atau naik taxi sekitar Rp 30.000. Bagi yang menggunakan transportasi darat dengan bis kota bisa langsung turun di terminal Tirtonadi (Kertosuro) jaraknya sekitar 3 km ke lokasi asrama haji. Jika mau naik taxi kira-kira Rp 25.000 dan bisa juga menggunakan alternatif dari terminal Tirtonadi naik bis dengan jurusan boyolali-ngemplak turun di embarkasi, nama bis yang menuju lokasi antara lain bis Sunarhadi, Putro Luhur, dan Budi.

Disamping sebagai pusat kegiatan pemberangkatan dan pemulangan haji. Disekitar lokasi juga terdapat wartel, tempat makan, pertokoan dan juga pemondokan yang disewakan oleh masyarakat sekitar. Diperkirakan ada 36 rumah pemondokan yang bisa disewakan dengan tarif terjangkau, sesuai dengan rumah dan dekatnya lokasi."Ini sudah menjadi tradisi selama musim haji," jelas Pardiman menutup pembicaraan (cih)


Terkait