Ketua PBNU Said Agil Siradj mengatakan, tantangan Menteri Agama Suryadarma Ali adalah bagaimana terus menjaga persaudaraan umat, terutama dalam hubungan masyarakat yang berbeda agama.
"Tugas Menteri Agama adalah bagaimana membentengi moralitas dan ideologi masyarakat kita agar tidak membesarkan simbol karena hal itu akan menimbulkan konflik atau perpecahan," kata Said Agil di sela-sela pertemuan dengan pengurus Persaudaraan Hindu Muslim Bali (PHMB), di Denpasar, Jumat (23/10).<>
Pada acara silaturrahmi yang juga dihadiri Ketua PHMB Anak Agung Ngurah Agung itu, Said Agil mengemukakan bahwa tidak ada agama di mana pun yang membolehkan umatnya membunuh umat beragama lainnya. Kenyataan masih adanya sekelompok umat Islam bergaris keras yang melakukan aksi terorisme, katanya, hal itu menunjukkan masih banyaknya kemiskinan, kebodohan serta ketertindasan yang menjadi latar belakangnya.
Hal-hal seperti itu yang harus dihadapi oleh Menteri Agama lima tahun ke depan. "Departemen Agama ke depan harus mampu membangun kembali moralitas masyarakat sehingga mampu menjaga kebersamaan. Karena itu, kalau mengedepankan simbol, maka bukan hanya dengan umat lain akan pecah, sesama Islam juga akan pecah," ujarnya.
Said Agil yang datang ke Bali untuk mengisi acara halal bihalal di kawasan Monang Maning, Denpasar itu, mengemukakan bahwa Departemen Agama ke depan juga jangan hanya mengedepankan pembangunan fisik, seperti madrasah atau fasilitas agama lainnya. "Tapi harus menangani masalah moralitas tadi. Selama ini peran Departemen Agama masih jauh dari yang kita harapkan," kata ulama yang disebut-sebut menjadi salah satu calon Ketua Umum PBNU pada muktamar yang akan digelar di Makassar, Januari 2010 itu.
Ia mengemukakan, pihaknya banyak berharap kepada figur Suryadarma Ali yang meskipun bukan merupakan wakil resmi dari NU, namun tokoh itu memang merupakan kader NU. Suryadarma Ali adalah mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). "Iya, dia memang orang NU, alumni IAIN," kata Said Agil menegaskan. (ant/mad)