Jakarta, NU Online
Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Bersatu Maftuh Basuni melakukan kunjungan PBNU (31/10). Kunjungan ini merupakan upaya untuk mendapat masukan-masukan yang berharga dalam menyusun kebijakan di departemen agama.
“Saya terima berbagai masukan yang diberikan, asal sifatnya membangun,” ungkapnya yang datang didampingi oleh kepala biro humas Depag Asep Muhammad Romly
<>Kunjungan tersebut diterima oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Prof. Chotibul Umam, KH Said Agil Siradj, KH Manarul Hidayat, HM Rozy Munir, H. Ahmad Bagdja, Taufik R. Abdullah, Saiful Bahri Ansori, dan beberapa pengurus lainnya.
Maftuh mengungkapkan bahwa program awalnya saat ini adalah bagaimana membereskan masalah haji yang akan segera tiba beberapa waktu yang akan datang. “Kita usahakan agar jamaah diberi makan selama di Makkah tanpa menambah biaya atau mengurangi komponen lainnya,” tandasnya.
Dalam hal ini, akan dilakukan efisiensi terhadap beberapa komponen seperti dihapusnya haji Abidin (haji atas biaya dinas). Dikatakannya efisiensi yang didapat dari penghapusan ini sudah cukup untuk membiayai makan. Zaman dahulu, jika ada menteri yang berhaji, selalu diikuti oleh rombongan yang jumlahnya puluhan orang yang tentu saja memakan ongkos sangat banyak.
Beberapa pengurus NU juga memberi masukan terhadap pelaksanaan haji yang saat ini dianggap penuh masalah. Prof. Chotibul Umam mempertanyakan mengapa biaya pesawat untuk haji lebih mahal dari pesawat reguler, padahal pesawat reguler juga tidak selalu penuh.
Sementara itu, KH Manarul Hidayat mengharapkan agar terdapat manajemen pelaksanaan haji yang lebih rapi. Ia mencontohkan pemerintah Malaysia yang bisa mengkoordinasikan pelaksanaan hajinya dengan bagus sehingga setiap orang sebelum berangkat sudah tahu penginapannya dimana, temannya siapa dan kapasitas penginapan tersebut berapa.
Sementara itu, KH Said Aqil Siradj mempertanyakan kemungkinan pengangkatan pegawai depag dari kalangan pesantren yang sudah dua tahun ini bisa dilangsungkan. Apakah kebijakan seperti ini akan terus dijalankan pada kepemimpinan Depag dibawah Maftuh Basuni.(mkf)