Warta

Menag : AS Berusaha Menundukkan Dunia Islam

Senin, 12 Mei 2003 | 03:38 WIB

Jakarta, NU.Online
Dalam Konferensi Majelis Tinggi Islam di Kairo, Mesir, yang dihadiri pemuka Islam dari 72 negara, Menteri Agama Said Agil Al Munawwar mengajak untuk mewaspadai globalisasi ala Amerika Serikat (AS).
"Globalisasi yang kita hadapi saat ini tidak lebih dari Amerikanisasi, di mana negara-negara lemah, khususnya dunia Islam diupayakan berada di bawah kekuasaan AS. Karena itu, patut diwaspadai," kata Menag menandaskan.

Lebih lanjut, Menag dalam makalahnya mengutarakan, globalisasi ala AS hanya berlandaskan materialistik saja yang cenderung mengadopsi teori Darwin yang prinsipnya berjuang untuk bertahan hidup, atau dengan kata lain yang kuat semakin kuat, dan yang lemah semakin lemah dan cenderung menggunakan hukum rimba.

<>

Berbeda dengan globalisasi ala AS yang bersifat parsial, menurutnya, Islam memiliki globalisasi yang bersifat lebih utuh, dengan berpijak pada keseimbangan kehidupan jasmani dan rohani, atau keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Ia mencontohkan, pelaksanaan ibadah haji merupakan globalisasi dalam arti yang sesungguhnya, sebab pada kesempatan itu, wakil-wakil kaum Muslimin beragam suku-bangsa dari penjuru dunia berkumpul di bawah panji Islam.

Dijelaskan, pelaksanaan haji tidak semata-mata ibadah dalam arti sempit, tapi juga merupakan pertemuan peradaban yang mencakup interaksi sosial, budaya, ekonomi, perdagangan, dan politik.

Dari Indonesia sendiri tampak hadir mendampingi Menag Said Agil, antara lain Dubes RI untuk Mesir Bachtiar Aly dan mantan Menteri Agama Quraish Shihab. Quraish Shihab bersama sejumlah ulama dunia Islam memperoleh undangan khusus dari Menteri Waqaf Mesir Mahmoud Hamdi Zakzouk untuk menghadiri perhelatan tahunan itu.

Sementara itu dalam acara siraturrahmi dengan masyarakat Indonesia di sela-sela kunjungannya ke Mesir Menag mengungkapkan bahwa akan segera dibentuk UU Pornografi "Kita sudah mengajukan draf rancangan undang-undang pornografi ke DPR, sehingga UU tentang itu diharapkan dapat segera terealisasi," kata Menteri Agama

Dalam kesempatan itu Manag mengemukakan berbagai perkembangan terakhir di Tanah Air, termasuk maraknya pro-kontra tentang goyang ngebor Inul Daratista, yang sempat melibatkan pula Rhoma Irama dan mantan Presiden Abdurrahman Gus Dur Wahid.

namun demikian, Menag mengakui bahwa pembahasan RUU tersebut akan memakan waktu lama karena padatnya agenda DPR, namun ia akan berusaha agar RUU tersebut dapat direalisasikan secepatnya.(roil/moil/mkf)


Terkait