Warta

Manfaatkan “Roshdul Qiblat” untuk Meluruskan Arah Kiblat

Kamis, 27 Mei 2010 | 03:11 WIB

Jakarta, NU Online
Lajnah Falakiyah PBNU mengimbau umat Islam agar dapat memanfaatkan momentum ’roshdul qiblat’ untuk mengoreksi arah kiblat di masjid, musholla atau tempat shalat masing-masing. Mengukur arah qiblat dapat dilakukan secara sederhana antara lain dengan menggunakan roshdul qiblat ini.

Menurut perhitungan hisab Lajnah Falakiyah PBNU markaz Jakarta, akan terjadi roshdul qiblat pada hari Jum’at, 28 Mei 2010 jam 16.17 WIB. Roshdul qiblat adalah kondisi dimana matahari benar-benar tepat di atas Ka’bah.<>

Pada saat itu segala sesuatu yang berdiri tegak bayangannya akan menuju Ka’bah. Artinya arah dari ujung bayangan benda ke tempat berdiri benda adalah arah kiblat.

”Kami berharap umat Islam dapat memanfaatkan momentum roshdul qiblat itu dengan mempelopori gerakan peduli roshdul qiblat untuk mengoreksi arah qiblat di masjid masing-masing,” kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri kepada NU Online di Jakarta, Kamis (27/5).

Menurut Kiai Ghazali, gerakan peduli roshdul qiblat ini dapat dilakukan di kawasan Indonesia bagian barat dan tengah. ”Untuk Indonesia bagian timur sudah tidak bisa karena pada waktu itu sudah maghrib dan tidak akan ada bayangan,” katanya.

Perbedaan waktu roshdul kiblat antara Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia tidak terlampau jauh, berbeda dengan waktu sholat. ”Paling-paling berbeda 1 sampai 2 menit saja. Silakan dilihat di kalender setempat atau menghubungi ahli falak setempat,” kata Kiai Ghazali.

Mengingat waktu roshdul kiblat ini sangat singkat, sekitar 1 menit saja, Lajnah Falakiyah mengimbau pihak-pihak yang ingin mengoreksi arah kiblat untuk mempersiapkan lebih awal, misalnya dengan memasang benda tegak lurus disamping masjid yang memungkinkan terkena sinar matahari pada waktu terjadinya rosdul kiblat. (nam)


Terkait