Surabaya, NU Online
Berpulangnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menggemparkan dunia dan prosesi pemakamannya dihadiri ribuan pelayat dari segala penjuru, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hal ini dikatakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Mahfud MD ditemui saat menghadiri seminar implementasi pemikiran Gus Dur dan bedah buku "Setahun Bersama Gus Dur" di kantor PWNU Jatim, Kamis (8/4).<>
Selama abad ke-21, terdapat 4 orang tokoh dunia yang kepergiannya menggemparkan dunia, yakni Presiden Amerika Serikat Jhon F Kenedy, Mahatma Gandhi (India), Ayatullah Ruhullah Khomeini (Iran) dan Gus Dur (Indonesia).
"Kesedihan bangsa Indonesia hingga hari ke-100 meninggalnya Gus Dur, membuktikan ketokohannya belum satupun tokoh dunia yang menandingi di abad ini. Ini dibuktikan dengan acara kirim doa terhadap almarhum di berbagai daerah, termasuk peziarah yang berdatangan di makam Ponpes Tebu Ireng," katanya seperti dilansir beritajatim.com.
Menurut dia, sikap kontroversial dan bertingkah kadang nyleneh yang sering dilakukan Gus Dur selama masa hidupnya, merupakan satu strategi dakwah yang kini manfaatnya mulai dirasakan.
Salah satu contohnya adalah ungkapan salamnya umat Islam yang disamakan dengan kalimat selamat pagi, selamat sore, dan selamat malam.
Berpulangnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menggemparkan dunia dan prosesi pemakamannya dihadiri ribuan pelayat dari segala penjuru, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hal ini dikatakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Mahfud MD ditemui saat menghadiri seminar implementasi pemikiran Gus Dur dan bedah buku "Setahun Bersama Gus Dur" di kantor PWNU Jatim, Kamis (8/4).<>
Selama abad ke-21, terdapat 4 orang tokoh dunia yang kepergiannya menggemparkan dunia, yakni Presiden Amerika Serikat Jhon F Kenedy, Mahatma Gandhi (India), Ayatullah Ruhullah Khomeini (Iran) dan Gus Dur (Indonesia).
"Kesedihan bangsa Indonesia hingga hari ke-100 meninggalnya Gus Dur, membuktikan ketokohannya belum satupun tokoh dunia yang menandingi di abad ini. Ini dibuktikan dengan acara kirim doa terhadap almarhum di berbagai daerah, termasuk peziarah yang berdatangan di makam Ponpes Tebu Ireng," katanya seperti dilansir beritajatim.com.
Menurut dia, sikap kontroversial dan bertingkah kadang nyleneh yang sering dilakukan Gus Dur selama masa hidupnya, merupakan satu strategi dakwah yang kini manfaatnya mulai dirasakan.
Salah satu contohnya adalah ungkapan salamnya umat Islam yang disamakan dengan kalimat selamat pagi, selamat sore, dan selamat malam.
