Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an Pelopori Gerakan Anti Narkoba dan Tawuran
Sabtu, 16 Oktober 2010 | 03:49 WIB
Sejumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an (IPTIQ), mahasiswi Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta, mengikuti pelantikan pengurus Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran (Gepenta), Jum’at siang (15/10). Acara yang dikemas dalam acara Halal bi Halal ini dihelat digedung Graha Purna Wira Polri jalan Dharmawangsa II Jakarta Selatan.
Tampak juga dua rombongan dari kampus lain, yakni Universitas Nasional (UNAS) dan Universitas Pamulang (UNPAM), sehingga aula penuh sampai meluber keluar. Menurut salah seorang pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gepenta, Muhammad Yunus, ormas ini telah memiliki kepengurusan di sepuluh perguruan tinggi di berbagai kota.
gt;
“Ke depan, Gepenta akan terus dikembangkan di seluruh kampus di Indonesia, agar perlawanan terhadap narkoba dan tindakan anarkis lebih massif,” ujar aktivis UIN Ciputat ini yang didampingi Dino Munfaizin, pengurus lainnya.
Hadir dalam pelantikan itu, ketua DPN Gepenta, Brigjen (Purn) Pasarian Simanungkalit, S.H., M.H. beserta jajaran pengurus tingkat pusat. Nampak juga para Wakapolres se-DKI Jakarta. Dari mapolri diwakili Deputi Kapolri bidang Operasi.
Sesaat setelah melantik, P. Simanungkalit menjelaskan tentang sejarah singkat ormas yang dipimpinnya. “Gepenta lahir ketika Kapolri saat itu, Jenderal Pol. Rusmanhadi, pada November 1999 mengatakan bahwa Indonesia dalam waktu 5-10 tahun mendatang dilanda narkoba dan tawuran antaranak bangsa,” ujar Simanungkalit.
“Lalu, pada 8 Desember 1999 dimulai pencanangan gepenta ini. Saat itu, dibawah koordinasi Asisten Operasi (Asop) Kapolri S. Bimantoro, melapor kepada Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bahwa hari itu lahir ormas baru yang bernama Gepenta. Presiden lantas mengucapkan terima kasih kepada kapolri,” kata pencipta Mars Gepenta ini. (ali)