Madrasah Diminta Jaga Integritasnya sebagai Lembaga Pendidikan
Senin, 28 September 2009 | 04:17 WIB
Menyikapi perubahan zaman, madrasah diharapkan tidak kehilangan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan. Meski begitu, madrasah tidak menutup diri dari perubahan dengan cara mengambil hal baru yang lebih baik.
Demikian harapan yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi M. Nuh dalam acara halal bi halal alumni dan Launching website Madrasah Qudsiyah Kudus Jawa Tengah di halaman madrasah tersebut di desa Kerjasan Kudus Jawa Tengah, belum lama ini.<>
Lebih jauh M. Nuh mengatakan institusi pendidikan seperti sekolah atau madrasah semestinya memakai system lunak yang memungkinkan hadirnya perubahan.
“ Lewat perubahan itulah nanti bakal muncul inovasi-inovasi baik berupa pemikiran maupun yang lain,” katanya.
Dalam menyikapi itu, lanjut M. Nuh, perlu ditumbuhkan sikap kreatif yang tetap memperhatikan . Selain itu, peserta didik juga harus memiliki rasa untuk selalu ingin tahu dan berani mengambil resiko.
“Adanya tehnologi canggih seperti website ini bisa menyebarkan nilai-nilai ajaran-ajaran yang ada di madrasah,” tambahnya memberi contoh.
Dihadapan para alumni madrasah Qudsiyyah ini, M Nuh menekankan manusia Indonesia harus bisa terbebas dari predikat manusia cacat social. Artinya, masyarakat kurang peka akan dinamika social, seperti berprilaku egois maupun ingin menang sendiri serta berfikir negative thinking.
“ Melalui pendidikan inilah, sebagai salah satu upaya yang penting dilakukan untuk membentuk manusia yang terbebas dari cacat social. Di samping itu, pendidikan mampu membentuk pola pikir manusia. Kalau pola pikirnya benar, selanjutnya juga benar , begitu pula sebaliknya,” tuturnya.
Hadir dalam acara lounching www.qudsiyyah.com ini, sesepuh madrasah KH Sya’roni Ahmadi, Rois Syuriah PCNU Kudus KH. Ma’ruf Irsyad dan sejumlah tokoh serta para alumni madrasah Qudsiyah dari berbagai periode.(adb)