Madrasah-madrasah yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) diingatkan agar mewaspadai modus penipuan dengan mencatut nama pejabat Departemen Agama (Depag) pusat maupun Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Depag Provinsi Jabar melalui telepon oleh penipu.
Peringatan itu disampaikan Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pendais) Kabupaten Bogor Bukhori kepada Antara di Bogor, Ahad, sehubungan dengan nyaris tertipunya Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathla`ul Anwar Muncang, Kecamatan Jasinga, dengan modus penipuan dimaksud.<>
"Penipuan seperti ini memang kerap terjadi, sehingga masyarakat harus jeli dan lebih berhati-hati," katanya.
Walaupun tidak sampai berhasil, penipuan berkedok pemberian bantuan kepada MI kembali terjadi. Kali ini yang hampir menjadi korban adalah MI Mathla`ul Anwar Muncang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Menurut Kepsek MI Mathla`ul Anwar Muncang M Syaleh (57), pada hari Jumat (3/4), dirinya ditelepon oleh oknum yang mengaku pegawai Departemen Agama (Depag) RI pusat yang meminta untuk segera menghubungi H Muhaimin Luthfi, Kakanwil Depag Provinsi Jabar.
"Selamat, proposal anda dikabulkan, meski tidak 100 persen. Bantuan dari Depag Pusat untuk sekolah yang bapak pimpin sebesar Rp125 juta akan segera ditransfer melalui rekening sekolah," kata Syaleh, menirukan suara penelepon yang mengaku pegawai Depag pusat.
Kemudian, si penelepon meminta agar M Syaleh segera mengirimkan nomor rekening atas nama sekolah, dan harus segera dikirimkan melalaui pesan singkat (SMS).
Awalnya, karena merasa banyak kejanggalan dan yakin hal ini mengarah pada penipuan, Syaleh tidak menghiraukannya, dan pada hari Ahad (5/4) ini, ia akhirnya memberitahukan hal ini kepada Ketua Komite Sekolah dan semua guru di sekolah.
Bahkan, hal ini juga dilaporkannya kepada Pendais Depag Kabupaten Bogor, karena rencana bantuan yang diyakininya bohong tersebut masih berlanjut.
Hal itu, terbukti dengan diterimanya pada hari Minggu ini sepucuk surat "resmi" yang berisi pemberitahuan tentang bantuan dana dimaksud.
Surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Depag RI itu, kata dia, bernomor Djl/Dt.IV/5/PP.00.9/471/2009. Isinya, kata M Syaleh yang juga Ketua Mathla`ul Anwar (MA) Cabang Jasinga tersebut, persis seperti yang disampaikan si penelpon dua hari lalu itu.
"Kami yakin pelakunya lebih dari dua orang, apalagi mereka berani menjual nama Kakanwil. Ini jelas dan terbukti penipuan, karena kami tidak pernah mengajukan proposal permohonan dana apapun kepada Depag, seperti yang disebutkan si penelpon itu," katanya.
Pengawas Pendais Depag Kabupaten Bogor Bukhori, membenarkan adanya laporan tersebut, dan pihaknya langsung menindaklanjuti laporan dari sekolah itu dengan menghubungi langsung pihak Kanwil Depag Jabar. (ant/mad)