Jakarta, NU.Online
Direktur Riset Lembaga Survey Indonesia Muhammad Qodari menyarankan masyarakat agar memilih partai politik (Parpol) peserta Pemilu yang menunjukkan sikap santun selama kampanye.
"Kita semua tentu sudah bosan dengan kekerasan karena itu mari kita pilih partai yang santun," kata Qodari dalam diskusi bertajuk "Kampanye Tanpa Kekerasan" di Wisma Antara Jakarta, Selasa.
<>Partai yang santun, kata Qodari, adalah partai yang mampu menampilkan kampanye yang tertib dan aman, mampu mengendalikan massa pendukungnya selama kampanye, tidak mengusung isu SARA, serta tidak provokatif.
Sebelumnya Qodari mengatakan, masa kampanye yang akan dimulai 11 Maret mendatang disambut oleh sebagaian masyarakat dengan senang, namun sebagian lagi merasa was-was karena menyadari potensi konflik dan kekerasan yang mungkin timbul.
Qodari sendiri memperkirakan potensi konflik disertai kekerasan pada masa kampanye mendatang cukup besar meski sudah ada aturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai kampanye, termasuk menyangkut pengerahan massa. "Meski sudah ada aturan dari KPU, tapi di lapangan kenyataan bisa berbeda," katanya.
Ditanya tentang karnaval partai politik peserta Pemilu yang akan digelar KPU Daerah DKI Jakarta, Kamis (11/3), Qodari mengatakan, jika ditilik dari tujuannya yakni memperkenalkan kontestan Pemilu dan mengkampanyekan Pemilu damai hal itu sangat baik.
"Masalahnya adalah ada 24 partai yang ikut. Apakah mereka akan mau mematuhi aturan mainnya, misalnya hanya membawa sejumlah massa yang diijinkan," katanya. Jika masing-masing partai tidak dapat "disiplin" sehingga saling mengerahkan massa dalam jumlah besar, katanya, bukan tidak mungkin "kekerasan" akan muncul di hari pertama kampanye tersebut. (atr/cih)