Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Irsyad, MUI, Lembaga Pengembangan Akhlaq Islamiyah (LPAI) dan Politeknik Negeri Jember, menunjukkan kebersamaannya dalam memberdayakan umat. Kebersamaan itu dibuktikan dengan menggelar pelatihan dan bahkati sosial di aula Poltek, Ahad (30/5).
Selain mendapat pelatihan pembuatan pupuk organik, 500 peserta yang rata-rata petani itu juga mendapat beras kelas super sebanyak 5 kilogram. Menurut ketua panitia, H Arum Sabil kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikn bekal keterampilan bagi peserta agar dapat memberdayakan dirinya. “Ini bagian dari komitmen kita untuk memberdayakan umat melalui pelatihan dan bhakti sosial,” tukas Arum ketika memberikan sambutan.<>
Bos Assosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu menambahkan bahwa bhakti sosial bisa dilakukan di mana saja asalkan ada sinergi dan kemauan antar yang kaya. Dijelaskannya, jika 5 persen saja dari jumlah umat Islam yang kaya bisa menyisihkan sebagian rejekinya, maka sangat banyak yang bisa dilakukan untuk memberdayakan ekonomi umat.
“Coba hitung, penduduk Jember berjumlah dua juta lebih. Mereka mayoritas umat Islam. Katakanlah ada lima persen yang masuk kategori kaya, dan mereka bisa urunan, berapa banyak dana yang akan terkumpul,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak hanya pandai berkampanye dalam perhelatan politik, tapi bisa berkampanye dan mengingatkan orang kaya agar menyisihkan sebagian rejekinya untuk orang-orang yang tidak mampu.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad menyatakan bahwa tantangan umat Islam kedepan semakin kompleks. Terutama kian maraknya pengangguran dan orang miskin.
“Kalau mereka tidak kita rangkul dan diberdayakan, mereka akan mudah menjadi santapan pihak lain yang punya misi penyebaran agama,” katanya saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. (ary)