Warta

Lembaga Pendidikan Islam Miliki Nilai Strategis bagi Kemajuan Bangsa

Senin, 30 Juni 2008 | 08:47 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Maftuh Basyuni menegaskan lembaga pendidikan Islam memiliki nilai strategis sebagai bagian yang turun menentukan kemajuan bangsa Indonesia. Lembaga ini mampu menggabungkan antara nilai keislaman, kemodernan dan kemanusiaan.

Demikian diungkapkannya ketika memberi sambutan pada penutupan munas Jam’iyyah Ahlut Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (29/6) malam.<>

“Maju atau mundurnya sekolah, madrasah dan pesantren turun menentukan martabat bangsa. Karena itu, pengembangan kualitas harus terus dilakukan,” katanya.

Madrasah, menurutnya memiliki tiga peran penting, yaitu sebagai penyelenggara pendidikan yang memberikan pelatihan dan transfer pengetahuan serta pembentukan karakter. Selain itu, madrasah merupakan media untuk berdakwah dengan mensublimasikan nilai-nilai keislaman dalam aktifitas keseharian.

Terakhir, madrasah berfungsi sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.

Sementara itu, pesantren memiliki peran sebagai media untuk pengajaran ilmu pengetahuan, pendidikan keagamaan dan media dakwah bagi masyarakat. “Keberhasilan pesantren dalam mencapai tujuannya ini tergantung pada harmonisasi antara kiai, guru, santri dan fihak terkait,” ujarnya.

Menurutnya, dalam 10-15 tahun belakangan ini, lembaga pendidikan Islam telah mengalami perbaikan dengan mengadopsi kurikulum nasional yang membuatnya terintegrasi dengan sistem pendidikan nasional. “Yang harus terus dilakukan adalah perbaikan pola manajemen dan mutur pendidikannya,” tandasnya. (mkf)


Terkait