Jakarta, NU Online
Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew menyerukan agar kelompok Islam moderat mengambil sikap untuk memerangi ekstrimis Islam yang ia sebut telah membuat teror di dunia. Dalam wawancaranya di BBC East Asia Today, Sabtu (27/3), Lee mengatakan berdiamnya kelompok Islam moderat membuat Islam ekstrimis leluasa meledakan bom seperti di Bali dan di Madrid baru-baru ini yang menewaskan 190 orang.
Tak ada reaksi dari Islam moderat pula, kata Lee, yang mendorong Amerika Serikat dan sekutunya untuk memerangi kelompok ekstrimis Islam itu. Jika bom-bom terus meledak setelah 11 September, Madrid, dan Bali lalu kelompok Islam moderat diam saja, dan bahaya Barat mulai terasa, maka tak akan ada yang menang melawan teroris. "Ini masalah yang sangat berbahaya," katanya.
<>Ia mengingatkan kelompok Islam moderat di dunia jika tak segera mengambil sikap dan memulai memerangi kelompok ekstrimis di masjid dan sekolah-sekolah muslim. Yang akan terkena getahnya tidak saja kelompok ekstrimis itu saja, melainkan komunistas Islam secara keseluruhan. Adanya respons dari kelompok moderat ini, kata Lee, juga akan mengurangi jurang pertentangan antara Barat dengan Muslim.
Selain Amerika, menurut Lee. negara-negara Eropa juga akan mengambil sikap yang sama menumpas kelompok-kelompok ekstrimis itu. Sehingga tidak bisa disalahkan jika dua kekuatan besar itu kemudian memerangi Islam karena orang Islamnya sendiri membiarkan aksi kelompok-kelompok Islam garis keras itu.
Singapura merupakan negara Asia yang sebagian penduduknya, terutama yang Melayu, memeluk agama Islam. Tapi Singapura telah memproklamirkan diri berada di belakang Amerika dalam memerangi para teroris. (Afp/cih)