Warta

Lebaran Di Mesir, Warga Indonesia Tampil Beda

Jumat, 28 November 2003 | 01:02 WIB

Jakarta, NU.Online
Lebaran Idul Fitri 1424 Hijriah bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir untuk pertama kali berlangsung meriah dengan diwarnai atraksi seni dan hidangan masakan khas dari berbagai provinsi di Nusantara.

Lebih dari 2.000 WNI, terdiri dari mahasiswa, staf keluarga Kedutaan Besar RI (KBRI), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan masyarakat Indonesia, baik yang bermukim di ibu kota Kairo maupun di provinsi-provinsi Mesir, berbaur bersama merayakan lebaran.

<>

Pada tahun-tahun sebelummya, masyarakat RI di Mesir merayakan lebaran di KBRI Kairo yang dihadiri sebatas mereka yang berdomisili di kota tersebut. Namun, masyarakat RI kali ini menyelenggarakan perayaan Idul Fitri di luar kantor perwakilan RI, tepatnya di Tiba Land Lapas Village, dengan pertimbangan membanjirnya WNI.

Lebaran tahun lalu, misalnya, ruang parkir KBRI yang digunakan untuk Shalat Ied tak dapat menampung jamaah karena membludaknya kehadirian warga Indonesia, umumnya mahasiswa. Panitia Pelaksana Idul Fitri 1423 H di Mesir menyediakan sejumlah bus wisata untuk mengangkut mahasiswa dari luar kota, seperti Mansurah, Tanta, Zakazik.

Puluhan TKI yang bekerja di Terusan Suez kala itu juga mengikuti Shalat Ied tersebut. Bahkan, ada beberapa kalangan WNI non-Muslim pun tampak ikut serta beramah tamah. Acara lebaran Ied 2003 ini diawali Shalat Ied berjamaah yang diadakan di Masjid Al-Fatah di Distrik Nasr City, tak jauh dari Lapas Village. Ustadz Agus Setiawan MA bertindak sebagai khatib, sedang Imam Shalat Ied oleh Ustadz H. Abdullah.

Ketua Panitia Shalat Idul Fitri, Agil Salem Al-Attas, mengungkapkan bahwa shalat dan silaturrahmi Idul Fitri kali ini sengaja dilakukan di taman Lapas Village agar suasananya lebih segar.

Acara Ied di luar KBRI itu merupakan prakarsa Duta Besar RI di Kairo, Prof Dr Bachtiar Aly MA, untuk mencari suasana baru dalam silaturahmi dengan warga Indonesia setempat, kata Agil yang juga Kepala Bidang Politik KBRI Kairo.

Di masa Prof Dr Quraish Shihab selaku Dubes RI di Kairo pernah pula digelar Shalat Ied luar KBRI, yaitu di Taman Nadi Zuhur, Distrik Nasr City, namun acara itu hanya Shalat Ied dan santap bersama tanpa atraksi seni.

Nuansa Nusantara

Taman Lapas Village dalam perayaan Idul Fitri 1424 H oleh masyarakat WNI ditata khusus bernuansa Nusantara. Dekorasi berupa bendera merah putih melingkari pepohonan dan membentang mengelilingi Taman Lapas Village sehingga menambah semaraknya suasana.

Sajian masakan khas Nusantara menyumbangkan kesan tersendiri bagi masyarakat yang hadir dalam acara itu. Warga dari masing-masing provinsi di Indonesia menyediakan hidangan khasnya, seperti masakan Padang, Riau, Sulawesi, Aceh, Jawa, Sunda, Betawi, Kalimantan, Jambi, dan Madura.

Terdapat belasan jenis masakan Nusantara yang masing-masing memiliki nomor meja. Untuk menjaga kerapian, setiap orang yang memasuki Lapas Village diberi kupon gratis berupa nomor meja, sehingga langsung mengambil hidangan di meja yang telah ditentukan.

Adapun yang tidak kebagian kupon meja, disediakan pula makanan cadangan berupa sate, bakso, empek-empek, dan ayam gulai. Semua hadirin tampak puas dengan hidangan tersebut, kata Misbahul Munir, mahasiswa asal Yogyakarta.

Sementara itu, tamu pesta lebaran disuguhi atraksi seni dan ramah tamah di Lapas Village yang kali ini dihibur dengan "live band" dari tim kesenian Mesir yang disuguhkan pihak Lapas Village. "Menarik juga acara ini," kata Ahmad Rasyidi Abdul Samad, warga Indonesia yang telah belasan tahun bermukim di Kairo.

Para hadirin tampak antusiasme mengikuti acara yang cukup semarak tersebut.  Mantap sekali acaranya, terutama yang menonjol adalah nilai dan suasana persaudaraannya, kata Sofia Agustina, mahasiswi asal Medan, Sumatera Utara.

Dubes Bachtiar dalam sambutannya di panggung Lapas Village menyatakan, bangga atas antusiasme kehadiran warga Indonesia yang beragam latar belakang sosial tersebut dari berbagai kota di negeri Ratu Cleopatra itu.

"Antusiasnya kehadiran kita pada Idul Fitri kali ini menunjukkan kebersamaan dalam membina persaudaraan yang lebih erat," kata Bachtiar Aly, yang dikenal sebagai pakar komunikasi.

Dalam sesi ramah tamah, ribuan hadirin itu tampak antri satu per satu menyalami Dubes dan pejabat KBRI yang berjejer di panggung. Acara di Lapas Village itu berlangsung selama tiga jam antara pulul 09.00 hingga 12.00 waktu setempat (14.00 - 17.00 WIB). Panitia Pemilu Luar Negeri  (PPLN) K


Terkait