Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) mendapat undangan dari Global University Lebanon untuk menjelaskan gerakan dakwah ahlusunnah wal jamaah yang sudah dilakukan di Indonesia.
Ketua LDNU KH Nuril Huda akan berangkat bersama Muhyiddin Fattah Kamis (23/7) malam ini sampai dengan tanggal 27 Juli mendatang.<>
“Kita akan mengikuti pertemuan dakwah di Lebanon dan membahas strategi pengembangan ajaran ahlusunnah wal jamaah,” katanya kepada NU Online.
Pertemuan tersebut juga akan diikuti oleh para mahasiswa asal Indonesia, bukan hanya yang belajar di Lebanon, tetapi juga yang belajar di negara Timur Tengah lainnya. “Para mahasiswa NU di luar negeri merupakan bibit unggul yang akan melanjutkan estafet perjuangan NU, jangan sampai mereka menerapkan kebiasaan Arab disini,” katanya.
Banyak hal yang akan disampaikan pada pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini. Beberapa hal diantaranya adalah metode dakwah yang harus berbeda pada tingkat pemahaman masyarakat yang berbeda-beda. Cara menyampaikan dakwah sangat penting bagi kesuksesan dakwah tersebut.
“Metode yang harus disampaikan pada ummat dakwah atau orang awam dan ummat ijabah atau orang yang sudah faham tentu harus berbeda, dimana disampaikan juga harus menyesuaikan diri caranya,” tandasnya.
Namun, yang jelas, seorang dai harus memperbaiki dirinya dahulu sebelum ia melakukan dakwah kepada orang lain. “Dakwah harus dimulai dari diri sendiri dahulu, baru kemudian kepada orang lain,” terangnya.
Mengenai pengembangan ajaran ahlusunnah wal jamaah, salah satu pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menuturkan perlunya perluasan konsep aswaja dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik dan lainnya, tak hanya berkutat pada masalah syariah dan ubudiyah. (mkf)