Warta

Kunjungan Syaich Kuftaro ke Beberapa Pesantren Sepakati MoU Beasiswa

Kamis, 29 Juni 2006 | 04:47 WIB

Jakarta, NU Online
Di tengah gebyar acara ICIS II yang mendapat sorotan dan perhatian positif  dunia internasional  pada tanggal 19-23 Juni lalu, ada satu hal menarik yang sedikit luput dari perhatian media massa dan merupakan berkah dari even pertemuan intelektual muslim sedunia itu.

Dua dari beberapa delegasi  Syria yaitu Syaich DR. Sholahuddin Kuftaro, Mudir Am Mujamma’ Syaich Ahmad Kuftaroo Damascus dan Ustadz Mu’taz Hadaya, sekretaris Mudir ‘Am, usai penyelenggaraan ICIS II mengadakan safari ke beberapa Pesantren di Jatim dan Jateng. Kunjungan selama tiga hari ini difasilitasi oleh PCI NU Syria.

<>

Hari pertama kujungan, Jum’at 23 Juni, Syaich Sholahuddin  diterima secara resmi oleh  Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras dihadapan para santri dilanjutkan dengan  mengadakan pertemuan terbatas dengan beberapa alumni Syria sampai larut malam. Pertemuan alumni Syria  dengan putra almarhum Syaich Ahmad Kuftaro, mantan Mufti ‘Am Republik Arab Syria tersebut berlangsung dinamis dan berhasil menyepakati terbentuknya forum alumni Syria. Reuni dengan Alumni Syria ini difasilitasi oleh Salman Al Farisi Lc, salah satu  alumni Kulliyah Dakwah Abunnur Syria angkatan 1997.
.
Pada hari kedua, Sabtu  24  Juni, jadwal  berlangsung sangat padat. Bertolak dari Tambak Beras pagi hari rombongan menuju Pesantren Al Hikam Malang untuk bertemu dengan KH. Hasyim Muzadi sekaligus  meninjau pertemuan Alim Ulama NU yang sedang mengadakan acara seminar pra  MUNAS ULAMA NU yang rencananya diadakan pada akhir Juli mendatang.

Pada sore harinya, rombongan meluncur ke  Tuban dan berkunjung ke Pesantren Langitan Tuban yang diasuh oleh  KH. Abdulloh Faqih. Syaich Sholahuddin sangat terkesan dengan panyambutan tuan rumah dan para santri. Dilanjutkan secara marathon menuju ke Pesantren Al Anwar, Sarang Rembang Jawa Tengah untuk bertemu dengan KH. Maemon Zubair.Selama ini telah terjalin hubungan secara institusional antara Pesantren Al Anwar dengan Mujamma’ Syaich Ahmad Kuftaroo sejak tahun 1997.  Setiap tahun  Al Anwar mengirimkan beberapa santrinya untuk melanjutkan study ke Mujamma’ Syaich Ahmad Kuftaoo.

Acara penyambutan secara resmi di Pesantren Sarang berlangsung pada  Minggu pagi  25 Juni sekaligus dalam rangka penandatanganan MoU kerja sama pendidikan. “MoU kerjasama pendidikan ini sangat penting karena merupakan penguatan dari MoU 1997 antara Al Anwar dengan Mujamma’ Syaich Ahmad Kuftaro” demikian dikatakan KH. Aufal Marom, salah satu Pengasuh Pesantren Al Anwar kepada PCI NU Syria yang mendampingi tamu.

Hari Minggu siang,  Syaich Sholahuddin dan rombongan menuju ke  Jakarta dan langsung terbang  ke  Dubai,  Abu Dubai untuk melanjutkan jadwal kegiatannya. Sebenarnya, pada hari senin jadwal kunjungan berikutnya adalah di Pondok Pesantren As Shiddiqiyyah yang diasuh oleh KH. Nur Muhammad Iskandar SQ.

“Beliau  berpesan kepada kami untuk menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri  dan Pesantren As Shiddiqiyyah, Jakarta karena dengan sangat terpaksa belum bisa  menunaikan janjinya  berkunjung sesuai rencana”  demikian dikatakan Abdul Latif Malik, Ketua  Tanfidziah PCI NU Syria yang mendampingi Syaich Sholahuddin selama kunjungan di Indonesia kepada NU Online.

Latif Malik menambahkan, “Ini merupakan kunjungan yang sukses, beliau sangat terkesan saat bertemu beberapa ulama  Indonesia, beberapa MoU ditandatangani dan lebih dari itu,  khusus untuk PBNU mendapatkan jatah beasiswa sebanyak sembilan mahasiswa. Beliau berharap bisa secara kontinyu bertemu dengan Ulama Indonesia. Sebenarnya apabila jadwal seminar di Dubai tidak diajukan sehari, maka semua rancangan kunjungan bisa terlaksana”. Demikian ditambahkan  Latif Malik sambil mengucapkan terimakasihnya kepada pihak-pihak yang telah membantu terselenggaranya kunjungan ini.(pcinusyiria)


Terkait