Warta

Kunjungan Dubes Denmark Ke PBNU

Ahad, 27 April 2003 | 04:43 WIB

Jakarta,NU Online Pada tanggal 24 April Dubes Denmark Geert A. Andersen melakukan kunjungan ke PBNU untuk menyamakan visi berbagai persoalan yang terjadi, baik permasalahan nasional Indonesia seperti masalah Aceh dan masalah global yang muncul akhir-akhir ini seperti perang Irak dan isu terorisme..

Selama kunjungan yang berlangsung kurang lebih 1 jam, dubes diterima oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi disertai dengan Rozy Munir, salah satu ketua PBNU mantan menteri BUMN. Dalam diskusi tersebut dubes meminta penjelasan tentang situasi Indonesia atau posisi NU sebagai kekuatan organisasi kemasyarakatan terbesar. Masalah Aceh yang saat ini sedang memanas juga disinggung dalam kaitan dengan stabilitas politik di Indonesia.

<>

Selain itu disinggung pula tentang konstelasi kekuatan sosial politik global yang terancam setelah serangan Amerika ke Irak. Hasyim Muzadi berkata “Concerning the situation, Nahdlatul Ulama urged that United States cannot be allowed to dictate the world so that humanity never been defeated by power and political ambitions anymore.

Masalah ketidakseimbangan kekuatan dunia harus diselesaikan dengan membentuk keseimbangan dunia baru. Hasyim Muzadi berpendapat “German, along with France, China and other big countries capable for uniting world moral-economic-politic power must take clearer and stronger role in order to keep the world peace and order”.

Duta besar terkesan tentang gerakan moral nasional yang dipelopori oleh delapan tokoh nasional seperti KH Hasyim Muzadi, Prof Safii Maarif, Dr Nurcholis Madjid, Kardinal Darmaatmaja, dan beberapa tokoh lainnya. Selain itu dubes juga mengundang PBNU ke Denmark. (Mkf)


Terkait