Kualitas pendidikan di sekolah-sekolah agama milik pemerintah sudah cukup baik seperti sekolah umum negeri. Hanya saja, "Untuk madrasah yang didirikan swasta, sebagian masih tertinggal dalam mutu pendidikan," ungkap Dirjen Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama (Depag), Muhammad Ali, di Bekasi, Kamis (23/7).
Di, mengatakan, sekolah-sekolah agama negeri memiliki guru dengan kualifikasi bagus, bahkan juga mendapat pendidikan setara strata dua, begitu juga dengan fasilitas yang mereka miliki.<>
"Atas dasar itu saya minta agar orang tua tidak perlu sungkan menyekolahkan anak mereka ke sekolah agama negeri akibat takut kemampuan anak mereka tidak sebaik di sekolah umum," ujarnya. Ia mencontohkan madrasah Insan Cendekia yang ada di Serpong Tangerang, bahkan sudah menjadi sekolah berstandar internasional. Sekitar 70 persen siswanya lulus di perguruan tinggi negeri (PTN) favorit di Indonesia.
Menyangkut madrasah swasta, Muhammad Ali menyatakan, yayasan selaku pengelola harus berusaha meningkatkan kualitas sekolah dengan merekrut guru berkualitas dan selalu melengkapi sarana dan prasarana di lembaga pendidikannya.
Ia mengatakan, Depag tetap mendorong agar orang tua menyekolahkan anak-anak mereka ke madrasah dan pesantren agar makin banyak generasi muda yang memiliki pengetahuan agama bagus sebagai bekal di masa datang.
Dalam era global sekarang, katanya, generasi muda selain memiliki ilmu pengetahuan luas juga harus memiliki budi pekerti dan akidah yang kuat agar bisa membentengi diri dalam pergaulan dan pekerjaan.
Pelaksana tugas Kandepag Kota Bekasi, Abdul Syakur, menyatakan, di kota Bekasi, kualitas madrasah baik tsanawiyah maupun aliyah negeri sudah sangat baik, tidak kalah dengan sekolah umum lainnya.
Di madrasah siswa diajari berbagai pelajaran tentang agama, sejarah kebudayaan Islam, pemahaman Alquran, dan praktek shalat berjamaah, sementara pendidikan umum mendapat porsi yang cukup besar laiknya sekolah umum.
Kesadaran orang tua menyekolahkan anak mereka di sekolah agama cukup tinggi. Bahkan jumlah calon siswa di madrasah jauh melebihi daya tampung hingga mengakibatkan sebagian anak belum bisa diterima. (ant/mad)